"Kesambet tau rasa lo" kaget Jaemin terhadap Chenle yang melamun menatap buku pelajarannya.
"Ngagetin aja lo kak, lagian gue kan udah biasa bengong" jawab Chenle dengan menatap Jaemin malas.
"Jangan kebanyakan bengong, lagian lo lamunin apa sih?" tanya Jaemin dengan membuka bungkus permen yang ia bawa dari rumah.
"Ada pokoknya" jawab Chenle seadanya, karena ia tidak tau juga sebenarnya apa yang membuatnya melamun.
"Udah lah jangan ngelamunin Jisung, kan beda kelas move on lah" ucap Jaemin sembari memasukkan permen berperisa jeruk ke mulutnya.
Chenle hanya terdiam tidak membalas perkataan Jaemin, Chenle meletakkan kepalanya di atas meja lalu menatap ke lantai.
Chenle terkejut dengan suara gebrakan meja tepat di depannya, Haechan hanya melebarkan senyumnya dan meringis melihat tatapan Chenle yang menandakan bahwa ia marah.
"Gabisa ya sehari aja ga ngagetin" ucap Chenle dengan memutar bola matanya malas.
"Maaf heheh, seru habis ngagetin orang" jawab Haechan dengan cengiran lebarnya.
Chenle hanya menanggapinya dengan putaran bola malas dan meletakkan kepalanya kembali di atas meja.
"ni anak kenapa Na?" tanya Renjun dengan mendudukkan dirinya tepat di depan Jaemin.
"Tau tuh, tadi bengong terus kaget gara gara gue kagetin" jawab Jaemin dengan membuka bungkus permen keduanya.
"Ditambah dikagetin Haechan juga jadinya gitu" sahut Ryujin dengan tatapan meledek yang ditujukan kepada Haechan.
Haechan menatap Ryujin seakan ingin membunuh Ryujin lalu memegang tangan Chenle yang dilipat di atas meja, "Leeee maaaafff" rengek Haechan sambil menggoyangkan tangan Chenle.
"Santai aja kaak" jawab Chenle sembari mendongakkan kepalanya menatap Haechan.
"Masih belom bisa move on?" tanya Ryujin kepada Renjun dengan berbisik.
Renjun hanya menggelengkan kepalanya dan menatap sendu Chenle, Chenle memang tidak pernah beruntung jika urusan hati, selalu berujung kecewa.
Chenle tiba tiba duduk tegak dan mengeluarkan novelnya, membuka halaman terakhir yang ia baca lalu mencari airpodsnya di dalam laci mejanya.
"Dih apaan ada temennya disini malah mau baca novel terus denger lagu" ucap Haechan dengan merebut novel milik Chenle.
Chenle melepas airpodsnya dan menatap Haechan malas, "Mau apa kak?" tanya Chenle dengan nada malasnya.
Chenle benar benar malas dengan segala hal sekarang, entah karena apa Chenle hanya ingin meletakkan kepalanya di atas meja, atau membaca novel, ia sangat malas terutama untuk berbicara.
Bel masuk istirahat kedua berbunyi, Renjun, Haechan dan Ryujin kembali ke kelasnya meninggalkan Jaemin dan Chenle di kelasnya.
"Dek, turun makan dulu" ucap Renjun yang berada di depan kamar Chenle setelah mengetuk pintu kamar Chenle pelan.
Chenle pun membuka pintu kamarnya dan mengikuti kakaknya ke meja makan, hari ini dan seminggu kedepan hanya mereka berdua yang makan di meja makan keluarganya, orang tuanya pergi keluar kota untuk pekerjaan.
"Lo kenapa sih hari ini?" tanya Renjun dengan menatap Chenle memicingkan matanya.
"Lagi males aja, gatau kenapa" jawab Chenle dengan mengambil nasi serta sayur dan lauk pauknya.
"Bukan gara gara Jisung kan?" tanya Renjun lagi dengan menuangkan air putih untuk adiknya.
"Ga kok, lagian gue lagi coba move on" jawab Chenle.
Renjun menghela nafas, setidaknya Chenle tidak tau salah satu kebenaran tentang Jisung sekarang, ia takut penyebab Chenle seperti sekarang karena Jisung.
"Kalo ada apa apa bilang ya" ucap Renjun dengan menatap Chenle lembut.
Chenle membalasnya dengan tersenyum tipis, ia kembali menyantap makan malamnya, dengan Renjun yang juga menyantap makan malamnya.
to be continue🍉
KAMU SEDANG MEMBACA
doubt - chenji ✅
Fiksi RemajaTentang Dirfa yang ragu harus melupakan atau menetapkan hatinya untuk Nevan. on going ; lokal au! kinda aangst warn! ⚠bxb⚠ ⚠harshword⚠