Seize

2K 208 6
                                    

Chenle tertidur sampai hari menjelang malam, ia pun mungkin tidak akan terbangun kalau Renjun tidak membangunkannya.

Jaemin, Haechan, dan Ryujin sudah pulang sejak sore tadi, mereka benar benar berkumpul tanpa Chenle, biasanya Chenle tidak akan pernah absen untuk berkumpul dengan teman temannya.

"Le bangun, lo belom makan dari siang"

Chenle tidak kunjung membuka matanya, Chenle malah menarik gulingnya dan menutupi wajahnya dengan guling.

"LE BANGUN, BENTAR LAGI MAGHRIB"

Chenle tersentak mendengar suara Renjun dan langsung terduduk setelah mendengar pekikan kakaknya.

"Ya ampun kak, santai aja, ini gue bnagun nih" ucap Chenle sembari mengucek matanya.

"Lagian daritadi gue bangunin ga bangun bangun"

"Iya, ini udah bangun, lo duluan aja gue mau cuci muka dulu"

"Awas ya lo tidur lagi, gue siram lo"

"Iyaaaaa"

Renjun pun keluar dari kamar Chenle, Chenle segera beranjak ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, jika ia terlalu lama mengulur waktu, ia pasti akan benar benar disiram oleh Renjun.

Renjun pun keluar dari kamar Chenle, Chenle segera beranjak ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, jika ia terlalu lama mengulur waktu, ia pasti akan benar benar disiram oleh Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle pun akhirnya turun menuju meja makan yang sudah berisi Renjun, Mama, dan Papanya.

"Lama banget sih cuci muka doang?" tanya Renjun dengan nada sinisnya.

"Ya ampun kak, masih untung gue turun daripada ngga, yang ada gue beneran lo siram" jawab Chenle yang duduk di tempatnya di sebelah Renjun.

"Udah dong jangan berantem, ga baik marah marah depan makanan" ucap Mamanya dengan mengambilkan nasi untuk Yuta.

"Tau, kalian udah gede masa berantem terus?" tanya Yuta sambil menatap Renjun dan Chenle bergantian.

"Ya habis Chenle lama banget turunnya, klo lama turun, dianya juga lama makannya, dia ga makan dari siang" ucap Renjun dengan sedikit ketus.

"Iya iya gue minta maaf"

"Udah, makan"

Setelah mereka selesai makan, mereka berkumpul di ruang keluarga dengan Winwin dan Yuta yang duduk di sofa, lalu Renjun dan Chenle yang duduk di karpet bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mereka selesai makan, mereka berkumpul di ruang keluarga dengan Winwin dan Yuta yang duduk di sofa, lalu Renjun dan Chenle yang duduk di karpet bawah.

"Le, lo ngga ada tugas?"

"Ngga, free lah, soalnya tugas gue udah selesai semua"

"Ooh"

Chenle hanya menonton televisi yang menayangkan berita, lalu Yuta menanyakan hal yang membuat Chenle menjadi tidak mood.

"Gimana Le? udah dapet pacar belum?" tanya Yuta dengan nada santainya.

"Belom" jawab Chenle dengan singkat, padat, dan jelas, jangan lupakan wajahnya yang berubah menjadi kesal.

Renjun hanya menanggapi dengan senyum tipisnya, di sisi lain ia kasihan dengan adiknya, tapi di sisi lain juga ia ingin tertawa karena papanya menanyakan hal yang tidak mungkin terjadi pada adiknya.

"Chenle ke atas duluan ya, mau belajar" ucap Chenle tiba tiba yang membuat Yuta dan Winwin heran dengan tingkah anaknya itu.

"Iya semangat ya sayang" jawab Winwin dengan lembut lalu menatap Yuta dengan tajam.

Setelah Chenle naik ke kamarnya dan menutup pintunya, Renjun hanya menggelengkan kepalanya lalu mengganti channel televisinya, berbeda dengan Winwin yang langsung mencubit perut Yuta dengan bertubi tubi.

"Ngapain sih nanya gituan? udah tau dia masih kelas bawah, udah ditanyain pacar aja, liat tuh dia jadi naik kan gara gara kamu mas" ucap Winwin dengan ketus dan langsung mengalihkan pandangannya.

"Kan mas cuma bercanda, lagian siapa tau udah punya?" jawab Yuta dengan ringisan dan senyum paksaannya.

"Yaudah sih Ma, Pa dia lagi patah hati juga gebetannya udah punya pacar" ucap Renjun yang menatap mama dan papanya bergantian.

"Tuhkan Mas! dia pasti sakit hati kamu tanyain begitu, aku ga mau tau ya, kamu harus minta maaf besok" ucap Winwin lalu meninggalkan Renjun dan Yuta di ruang keluarga.

Renjun hanya tertawa melihat Papanya yang memelas karena sungguh, cubitan Winwin itu sangat sakit, Renjun pun akhirnya ingin naik juga ke kamarnya karena ingin mengerjakan tugas.

"Aku naik ya pa, ada tugas"

"KOK PAPA DITINGGAL SIH?" teriak Yuta dengan wajah yang memelas.

"BERISIK" sahut Winwin dari atas, dan hanya di tertawakan oleh Renjun.

"BERISIK" sahut Winwin dari atas, dan hanya di tertawakan oleh Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf kalo ada typo yaa

to be continue🍉

doubt - chenji ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang