7 - Kamu Yang Selalu Ada

292 43 0
                                    

Malam beranjak semakin larut. Ale berkali-kali melirik jam tangannya. Sudah hampir satu jam dia menunggu di tepi jalan sambil merutuki nasib sialnya malam ini. Beberapa waktu yang lalu, dia baru selesai kunjangan ke nasabah. Letaknya memang cukup jauh dari pusat kota. Sialnya, ban mobilnya bocor setelah dia berhenti di sebuah toko dalam perjalanan pulang. Sekarang, dia sedang menunggu Andra menjemputnya.

Nyala lampu motor menyilaukan pandangannya. Motor itu berhenti tepat di depan mobilnya lalu pengemudinya turun. Ternyata, Andra. Dia datang bersama seseorang.

"Sorry ya, le. Lama ya?"

"Lumayan."

"Ini tadi nungguin mekaniknya."

Andra lalu meminta mekanik yang diboncengnya untuk mengganti ban mobil Ale yang bocor. Sebenarnya, di dalam mobil Ale, ada ban ganti. Tetapi, dia tidak mungkin mendongkrak sendiri ban-nya.

"Sorry ya jadi ngrepotin kamu." Ucap Ale saat mereka berdua duduk di pinggir trotoar menunggu mekanik mengganti ban.

"Kenapa mesti sorry? Kan aku sudah bilang kalau kamu bisa mengandalkanku dalam segala hal."

Ale tersenyum mendengarnya.

"Kamu sudah makan?" tanya Ale yang dijawab gelengan kepala oleh Andra.

Ale lalu beranjak dari tempat duduknya dan setengah berlari menuju ke mobilnya. Dia kembali setelah membawa sebuah bungkusan plastik.

"Aku tadi membeli cemilan." Dia membuka bungkusan dan mengulurkan sebungkus roti pada Andra.

"Thanks." Andra menerimanya dan membuka bungkus roti lalu memakannya. Ale pun melakukan hal yang sama.

Mereka berdua tersenyum sendiri melihat yang mereka lakukan. Menikmati roti selai di trotoar jalan dengan pencahayaan lampu jalan seadanya.

-00-

Pandangan Andra tertuju pada wajah cantik Ale yang terpantul sinar remang-remang dari lampu jalan. Semakin lama, dia semakin menyadari Ale telah berhasil membuatnya berpindah hati dengan cepat. Dan dia ingin melakukan apapun untuk perempuan di sampingnya ini.

Seperti malam ini saat Ale membutuhkannya untuk mencarikan mekanik, dia bahkan rela membatalkan janji dengan nasabah. Mungkin setelah ini, dia akan kehilangan account bernilai milyaran rupiah. Mungkin juga, dia akan dimarahi pemimpin cabang. Tetapi, dia tidak mengkhawatirkannya. Dia justru lebih khawatir membiarkan Ale sendirian di malam hari seperti ini.

Ale telah menjadi hidup Andra tanpa disadarinya. Dan, Andra mulai merasakan kehidupannya hidup kembali setelah bersama Ale.

-00-

Hujan turun dengan deras malam ini. Langit seolah sedang ingin mencurahkan semua yang dipunyainya pada bumi. Dan suasana hujan selalu menjadi magnet bagi setiap kesedihan. Itulah yang terjadi sekarang ketika Ale menatap sebuah foto yang dia temukan di dalam buku catatannya. Meski ruang kamarnya gelap dan hanya menyisakan satu lampu di meja kerjanya, wajah yang sedang tersenyum di foto itu tetap saja terlihat dengan jelas. Dan hanya melihatnya saja, Ale sadar kalau otaknya sedang menggali semua memori yang terkubur.

Lima tahun telah berlalu. Hari demi hari, Ale lalui dengan tidak mudah. Dia berjuang untuk bisa menerima luka di hatinya dan membiasakan diri dengan adanya luka itu. Juga, selalu menyadarkan dirinya kalau pria itu tidak lagi berada di sampingnya.

Ale menghapus airmatanya dengan sudut jarinya. Tidak seharusnya dia menangis lagi. Seharusnya dia bahagia seperti yang dirasakan pria itu. Seharusnya dia bisa melanjutkan hidupnya seperti yang dilakukan pria itu di Amerika. Ale menyelipkan lagi foto itu ke dalam buku catatannya, kemudian memasukkannya ke laci. Gerakan tangannya berhenti saat dia mendengar bel pintu rumahnya berbunyi.

Same Sky Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang