Fantasy System [END]

189-190

Bab 189: Persiapan

Di dalam sebuah ruangan di istana kerajaan, banyak wajah yang berubah menjadi kuburan. Wajah-wajah ini nyaris sesak karena perubahan mendadak dari kebahagiaan menjadi khawatir. Ed memberi tahu semua orang yang memiliki status penting tentang invasi yang akan dilakukan aliran darah dalam waktu dua minggu.

"Apakah kamu mendapatkan informasi mengenai nomor mereka?" Uther bertanya dengan khawatir, karena dia tahu betapa parahnya situasi. Kerajaannya baru saja diambil kembali, sehingga melemah. Di atas itu kerajaan Aaragon hancur sehingga mereka tidak bisa bergantung padanya. Dua dari tiga kerajaan besar di benua mereka tidak masuk hitungan, sehingga mereka terjebak dalam situasi yang sangat sulit. Mereka akan mengandalkan kerajaan Ryuu, tetapi bahkan siapa yang tahu jika mereka akan dapat mengatasi situasi ini.

"Kamu bisa mengharapkan dominasi total dalam jumlah. Aku sudah berburu pos sekte Darah, tapi masih seperti setetes racun di kolam air. Itu tidak cukup. Plus, kita perlu waspada dengan yang kuat. Mereka berhasil mengeluarkan sepuluh Abadi hanya untuk Skala. Mereka berencana untuk mengambil alih benua, jadi kita bisa mengharapkan setidaknya lima puluh dari mereka. Memang, mereka mungkin berpikir bahwa tidak akan ada banyak perlawanan, tetapi mereka berencana untuk mendominasi. Kami berada di perairan dalam sekarang. " Ed tidak menarik pukulan ketika menjelaskan situasinya. Mereka tidak bisa pergi ke perang ini tanpa siap menghadapi yang terburuk.

"Kita harus memberi tahu kerajaan Ryuu sesegera mungkin. Kerajaan lain juga perlu tahu tentang ini. Ed, aku harus kembali ke Avalon sesegera mungkin." Arthur tidak mau membuang waktu. Dia tahu bahwa kehilangan perang ini berarti kehilangan segalanya. Avalon diciptakan pada masa ayahnya, dan dia tidak ingin membiarkannya berakhir pada generasinya. Mereka memperkuat sekte hanya karena alasan ini.

"Aku akan kembali juga. Aku perlu menyiapkan banyak hal untuk perang." Ed mengangguk ke arah mereka yang akan tinggal di kerajaan Skala. Sebelum dia bisa teleportasi kembali, dia dihentikan.

"Edward. Aku akan memintamu untuk membawa Alicia bersamamu. Dia jauh lebih baik dalam waktu singkat dia tinggal bersamamu. Tolong, jaga dia." Kata-kata Uther mungkin tampak normal bagi kebanyakan orang, tetapi yang lain menafsirkannya secara berbeda. Uther tahu bahwa jika dorongan datang untuk mendorong, Ed dapat melarikan diri dari benua ini. Kemampuan sihir ruangnya membuktikan ini pada mereka dalam periode waktu terbaru. Dia tahu Ed lebih suka mati daripada meninggalkan keluarganya. Tetapi mereka juga tahu bahwa Arthur tidak akan membiarkan anak-anaknya mati. Uther berharap Ed akan bisa menyelamatkan para pemuda dengan dirinya sendiri.

"Kamu setidaknya harus membiarkannya tinggal bersamamu selama beberapa hari. Aku akan kembali untuk membawanya berlatih setelah itu." Ed tidak menolak permintaannya, tetapi dia tidak berencana melarikan diri. Tentu saja, ini berarti dia berencana memenangkan perang daripada berpikir untuk kalah.

Ed memindahkan dirinya dan yang lainnya kembali ke Avalon secara instan. Elizabeth dan Bella sedang menunggu mereka kembali, jadi mereka mencoba menyapa mereka. Tapi, mereka segera memperhatikan wajah mereka dan memutuskan untuk tidak melakukannya. Elizabeth hanya mengikuti Arthur dan Leonard yang sedang menuju ke kantor. Eric, Griffin, dan Oliver kembali ke sekte untuk memberi tahu para Tetua. Edmund juga menemani mereka. Ed, Emilia, dan Ellie tetap bersama sahabat Ed.

"Aku perlu menyiapkan banyak hal. Emilia, Ellie kalian berdua harus melakukan apa pun yang kamu mau. Tanyakan saja pada Sebas atau Becky jika kamu butuh sesuatu." Meskipun Ed mengatakan mereka bisa melakukan apa saja, dia tahu apa yang mereka rencanakan. Mereka akan fokus pada budidaya dan pelatihan. Mereka menggunakan ruang bawah tanah sehingga setidaknya dia tahu di mana dia bisa menemukan mereka.

"Ikuti aku, kawan," Ed berbicara kepada teman-temannya saat mereka bergerak sekaligus. Dia menciptakan dimensi dan mulai berbicara tentang rencananya sendiri.