1✓

848 22 1
                                    

Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Author

Malam ini bisa menjadi malam yang membahagiakan bagi para santriwati di salah satu pondok modern di kota Yogya.

Pasalnya, mereka akan di liburkan dan dipulangkan ke rumah masing masing selama 2 bulan, berhubung ujian kenaikan kelas telah di laksanakan. Dan terima raport untuk para santri akan di laksanakan pada esok hari.

🍂🍂🍂🍂

Malam ini juga, para santriwati baru saja melaksanakan halaqah bersama para ustadzah di masjid. Mereka baru selesai membahas tentang perpulangan yang akan dilaksanakan esok.

Selesainya halaqah menciptakan banyak percakapan dari para santriwati. Ada yang membicarakan, janjian, buka bersama, main, dan lainnya.

Dari berbagai itu, menciptakan pembicaraan di antara dua anak gadis yang terlihat asik mengobrol sambil terus berjalan kembali ke kamar mereka.

"Za... Alhamdulillah ya kita udah mau jadi anak kelas 12, gue ga nyangka banget bisa sampe kelas 12 bareng Lo di pondok ini."

"Iya, Alhamdulillah. Gue juga ga nyangka, setaun lagi bakalan lulus."

"Yo i."

Obrolan ringan tercipta dari dua anak itu. Mereka adalah teman dekat yang sudah berjuang hingga sejauh ini.

Mellyana Azzahra, biasa di panggil Azza. Bisa di bilang, Azza adalah anak yang cantik, badannya tinggi, dan badannya yang ideal, dan sifatnya yang cuek, pintar, dan penakut.
Teman dekatnya, yaitu Ziyyana Bellania, biasa di panggil Ziyya. Ziyya memiliki perawakan yang juga tinggi, kulit yang terlihat sawo matang, dan badannya yang juga ideal. Sementara sifatnya, Ziyya memiliki sifat yang ceplas ceplos, cerewet, dan bar bar. Sangat berbanding terbalik dengan Azza.

🍂🍂🍂🍂

"Za... Waktu liburan, main yuk"
Ziyya membuka pembicaraan.

"Boleh. Tapi gue ga janji ya." Balas Azza santai sambil merapikan barang yang akan ia bawa pulang.

"Iya deh. Nanti kita kabar kabaran aja."

Azza hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

🍂🍂🍂🍂

Dan tanpa terasa, jam sudah menunjukkan pukul 21.30. Azza yang tersadar sudah larut pun segera keluar kamar dan mengajak para bagian keamanan yang lain untuk berkeliling kamar dan mengabsen para anggota kamar.

Azza memang menjabat sebagai bagian kemanan di organisasi yang ada di pondoknya itu. Jadi tak di tanya lagi jika Azza akan keluar kamar jika waktu sudah menunjukkan pukul 22.30, ia akan mengecek kamar kamar untuk mengabsen bersama anggota kemanan lainnya.

Semua anggota organisasi di pondoknya adalah perempuan begitu juga dengan parang anggotanya. Karena pondok ini adalah pondok khusus perempuan, tak salah jika para pengurus dan anggotanya adalah perempuan.

Setelah memastikan semua sudah ada di kamar, barulah Azza dan teman teman bagian keamanannya bisa kembali ke kamar dan memulai ritual mimpi mereka.

Jujur, jika boleh di izinkan berteriak, Azza akan berteriak, karena saking bahagianya akan pulang ke rumah esok. Baginya, di pondok itu benar benar melelahkan, apalagi ia menjadi salah satu anggota organisasi yang ada di pondoknya, dan itu adalah amanah yang berat. Belum juga dengan mata pelajaran dan tugas tugas yang di berikan ustadz dan ustadzahnya membuat tanggu jawabnya sebagai pengurus dan pelajar menjadi beban tersendiri baginya.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang