17✓

128 6 0
                                    


Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Azza masuk ke dalam rumah dengan hati yang berbunga bunga. Entah kenapa Azza sangat senang hari ini. Setelah ketakutan menyerangnya karena Zack, kini kebahagiaan datang setelah Azza dan Akza tidak sengaja mata mereka bertemu tadi.

" Assalamu'alaikum! Orang cantik pulang....!!!"
Teriak Azza masuk rumah sambil lari kecil dan lompat kecil.

" Wa'alaikumussalam..."
Jawab seseorang dari ruang keluarga.
Azza segera berlari ke ruang keluarga.

" Eh, mama, udah balik? Kapan sampe rumah ma?"
Tanya Azza sambil mendudukkan dirinya di samping mamanya yang sedang duduk di sofa bed di ruang keluarga.

" Eh, sayang, barusan aja mama sampe."
Jawab mama Azza.

" He, mama udah tau Azza pulang jam segini karena apa?"
Tanya Azza pada mamanya.

" Tau, tadi Rian yang bilang sama mama kalo kamu lagi di ajak ngobrol dulu sama Akza sama mamanya kan? Emang ngomongin apa sih sayang kalo boleh tau?"
Tanya mama Azza penasaran.
Sebenarnya dalam hati kecilnya, mama Azza sangat khawatir jika anaknya ini baru saja di beri tahu tentang perjodohannya dengan Akza.
Sama seperti mama Akza, mama Azza juga takut jika anaknya ini langsung menolak mentah mentah perjodohan walaupun secara halus.

" Oh, tadi, mas Akza itu, nanya konsep ngajar anak MA ma sama aku."

Jeda, " ya mungkin, karena mas Akza tau kalo aku anak pondok kali, jadinya dia minta tolong aku, apa yang di sukai dari santri cewek."
Jelas Azza pada mamanya.

" Oh, jadi Akza mau ngabdi di pondok cewek?"
Tanya mama Azza.

" Iya ma, oh iya ma, papa mana?"
Tanya Azza pada mamanya saat tak melihat keberadaan papanya di sana.

" Kamu belom mandi kan pasti? Dah sana mandi! Bau! Oh iya, tadi pulang di anter siapa?"
Tanya mama Azza tiba tiba.

" Em. Emang kenapa ma?"
Tanya Azza.

" Ya ga papa. Mama nanya aja."
Jawab mama Azza.

" Sama mas Akza ma, tadi mas Akza yang maksa ma."
Jawab Azza sambil sedikit ketakutan.

" Santai aja sayang, mama itu ga ngelarang kamu Deket sama siapa aja, asalkan di orang yang baik dan ga bersikap berlebihan sama kamu."
Mama Azza yang melihat anaknya sedikit gelagepan dalam mnejawab pertannyaannya tadi, segera bangkit dari duduknya dan mendekati Azza sambil memberi pengertian padanya.

" I... Iya.... Ma..."
Jawab Azza.

" Ya udah, mandi sana pasti papa juga udah keluar."
Perintah mama Azza.

Azza segera mengangguk dan berlalu dari hadapan mamanya. Azza menuju kamarnya untuk merenungkan ucapan mamanya tadi.

🍂🍂🍂🍂

Azza membuka kerudung yang menutupi rambut lurusnya. Rambut lurus Azza sebahu di kuncir satu seperti biasa.

Azza lalu menjatuhkan dirinya begitu saja ke kasur king sizenya. Lalu ia juga mengeluarkan ponselnya dan menatapnya lama.

Kok gue gak kepikiran minta nomernya mas Akza ya? Gue juga ga pernah kepikiran minta nomernya Gibran. Gue mau curhat ke siapa ya kira kira? Apa mungkin mas Bara? Mas Bara kan udah pernah chat gue.
Azza segera menyudahi lamunannya karena sudah menemukan orang yang bisa jadi tempat curhatnya. Bukannya Azza tidak mau curhat pada mamanya atau papanya tapi Azza belum siap jika curhat tentang laki laki pada mama atau papanya.

Azza mulai menari narikan jarinya untuk mengetik dan mencari nama mas Bara di ponselnya.

Me

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang