65✓

110 9 0
                                    


Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Hoek. Hoek. Hoek.

Terdengar suara muntahan yang berasal dari dalam kamar mandi kamar Akza dan Azza.

Akza yang baru saja masuk ke kamar langsung mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup, karena ia tau pasti itu adalah Azza.

Tok.tok.tok.

" Za... Azza... Kamu ga papa kan za... Azza..."
Ucap Akza sedikit berteriak setelah mengetuk pintu kamar mandi.

" Aku ga papa kok. Hoooek."
Jawab Azza sama dengan nada sedikit berteriak di selah suara muntahnya.

Akza yang mendengar jawaban Azza pun tidak yakin jika Azza baik baik saja di dalam kamar mandi itu. Akhirnya, Akza memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi, lagipula, pintu kamar mandi tidak di kunci dari dalam oleh Azza.

Ceklek.

Betapa terkejutnya Akza saat mendapati Azza yang tengah berdiri lemas bertumpu pada pinggiran wastafel kamar mandi.

" Za, kamu kenapa???"
Tanya Akza sambil menggendong tubuh Azza ala bridal style dan membawanya keluar kamar mandi.

" Dah, kamu tidur dulu, biar aku panggil dokter keluarga dulu ya. "
Akza langsung meraih ponselnya yang berada di atas meja kecil di dekat kasur setelah menidurkan Azza di kasur. Ia segera menghubungi dokter keluarga langganan keluarga Wahyu. Bagaimanapun, Azza sekarang sudah menjadi anggota keluarganya, jadi Azza juga berhak untuk di periksa oleh dokter langganan keluarga Wahyu.

" Badan kamu kok anget sih za? Kamu kenapa sih???"
Tanya Akza lagi khawatir setengah mati saat merasakan jidat Azza yang hangat dan melihat wajah Azza yang sedikit pucat.

" Ga tau za, tadi, habis sarapan tu tiba tiba pusing aja. Terus pengen muntah, dan udah ga bisa di tahan lagi. Aku juga ga tau aku kenapa, ga biasanya aku kaya gini. Rasanya badannya juga ga enak."
Jawab Azza lemah.

" Terus gimana sekarang??? Masih mau muntah lagi ga??"
Tanya Akza lagi.

Azza menggeleng lemah sebagai jawaban pertanyaan Akza.

" Ya, udah, aku panggil mama dulu, sambil tunggu dokter siapa tau mama bisa kurangin rasa ga enak badan kamu."
Saran Akza sambil berjalan menuju pintu kamar dan keluar untuk memanggil mamanya.

Sejak saat keluar kamar, Akza terus dilanda rasa gelisah, entah apa yang ia rasakan saat ini, tapi ia ingin mengakuinya jika saat ini di keadaan Azza yang seperti ini, Akza benar benar gelisah.

🍂🍂🍂🍂

" Ma... Mama..."
Panggil sedikit berteriak Akza sambil menuruni setiap anak tangga dengan berlari kecil, menuju ke ruang tamu.

" Apa sih za??? Kenapa, kok teriak teriak gitu???"
Tanya mama Akza yang masih fokus pada majalahnya.

" Azza ma. Azza."
Ucap Akza panik.

" Azza kenapa??? Kamu mah, kalo ngomong itu yang jelas dong..."
Jawab mama Akza sambil memutar bola matanya malas karena melihat Akza yang sok mendramatis.

" Azza ma. Azza itu muntah muntah ma. Badannya dia juga anget. Kepalanya pusing. Mukanya pucet."
Jelas Akza cepat sambil menghampiri mamanya dan menarik tangan mamanya untuk di bawa ke kamar.

" Apa mama mau punya cucu???"
Tanya mama Akza polos pada Akza di tengah jalan menuju kamar.

Akza yang awalnya tergesa gesa, segera memberhentikan langkahnya saat mendengar ucapan mamanya.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang