72✓

107 10 0
                                    


Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Saat ini, Akza, Azza, dan kedua orang tua mereka, sudah siap berada di dalam mobil orang tua Akza.

Papa Akza dan mama Akza berada di kursi mobil paling depan. Mama dan papa Azza berada di tengah. Sementara Akza dan Azza, mereka duduk di kursi paling belakang.

Papa Akza segera tancap gas untuk menuju pondok pesantren tempat tujuan menantunya.

Jarak pondok Azza dengan apartemen Akza tidak terlalu jauh, mungkin mereka akan tiba sekitar setengah jam lagi di pondok Azza.

🍂🍂🍂🍂

Akza sedang asik dengan ponselnya ketika sedang di perjalanan. Sementara Azza, ia hanya memandangi suasana luar mobil diam. Entah apa yang ia pikirkan.

Namun tiba tiba, Azza merasa perutnya seperti di aduk aduk, ia jadi merasa mual. Mual yang ia rasakan seperti waktu itu, saat Azza masih tinggal di rumah orang tua Akza.

Azza yang mulai merasa mualnya tak tertahan akhirnya menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Ia juga menepuk nepuk pundak Akza yang duduk di sampingnya.

Akza yang merasakan pundaknya di tepuk oleh Azza pun mengalihkan pandangannya, yang awalnya pada ponsel, menjadi memandang Azza yang ada di sebelahnya.

" Kamu kenapa???"
Tanya Akza panik, yang membuat seisi mobil mendengarnya dan langsung menoleh ke belakang, melihat ke arahnya dan Azza, kecuali papa Akza yang sedang menyetir karena fokus pada jalan.

" Kamu kenapa za???"
Tanya mama Azza pada Azza yang masih dengan posisinya, yaitu menutupi mulutnya dengan telapak tangannya sendiri.

" Kamu mual lagi?"
Lanjut mama Akza bertanya.

Saat rasa mual sedikit hilang, Azza segera membuka mulut untuk menjawab pertanyaan kedua mamanya itu.

" Iya ma, Azza mual. Mualnya kayak waktu itu. Waktu masih di rumah."
Jelas Azza pada semua. Setelah itu ia merasa mualnya kembali. Lalu ia dengan cepat kembali menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

" Emang kamu pernah sakit, waktu di rumah Akza???"
Tanya papa Azza.

" Iya pa, waktu itu Azza sempet pingsan di kamar mandi gara gara muntah. Jadi dia lemes."
Jelas Akza menjawab pertanyaan papa Azza. Diikuti anggukkan kepala oleh Azza.

Mendengar penjelasan Akza, mama dan papa Azza langsung saling berpandangan, dan saling menaik turunkan alis mereka. Tingkah mereka berdua itu, terlihat oleh mama Akza yang sedang menengok ke belakang.

" Azza itu, kemarin mual bukan karna apa apa. Dia cuma kecapean."
Jawab mama Akza sebelum mama dan papa Azza berpikir jika mereka akan punya cucu.

" Lah. Aku kira, kita udah mau punya cucu."
Keluh mama Azza.

" Awalnya sih, aku juga mikir gitu, tapi kan, Azza itu masih sekolah. Terus waktu di periksa dokter juga hasilnya dia itu kecapean."
Jelas mama Akza pada mama dan papa Azza memberi pengertian, sementara mama dan papa Azza membalas dengan anggukkan.

" Nih, ada plastik. Kamu kalo mau muntah, udah ga ke tahan, muntah di sini."
Ucap mama Azza sambil memberikan kantong plastik hitam kecil pada Azza.

Azza mengambilnya dengan senang hati.

Dan benar saja, Azza sudah tidak bisa menahan rasa mualnya, ia muntah di kantung plastik yang mamanya beri tadi.

Hoek. Hoek. Hoek.

Azza terus memuntahkan makanan yang ia makan saat sarapan tadi. Di bantu Akza yang memijat tengkuk Azza pelan, untuk memudahkan Azza mengeluarkan rasa mualnya.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang