31✓

110 8 0
                                    


Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Azza kini tertidur di sofa dengan posisi duduk. Ia benar benar lelah, karena menunggu kabar dari papa Akza sejak tadi pagi hingga sehabis Maghrib.

Alhamdulillahnya, setelah maghrib, papa Akza sudah sadar dan bisa di bawa kembali ke ruang inap VIP yang sebelumnya sudah di tempati. Namun, papa Akza belum sempat bertemu dengan Azza secara langsung, karena saat sudah di pindahkan di ruang inap, papa Akza langsung di minta untuk tidur kembali setelah beliau melaksanakan shalat Maghrib dan isya' yang di jamak, karena beliau sedang sakit dan perlu istirahat lebih awal.

Mama dan papa Azza pun juga sudah pulang ke rumah sejak dipindahkannya papa Akza ke ruang inap tadi.

Tugas Azza disini hanyalah bertemu dengan papa Akza, bukan ikut pulang bersama kedua orang tuanya ke rumah. Jadi wajar saja jika Azza malah tetap berada di rumah sakit, bukan ikut pulang bersama ortunya.

" Azza, Azza, bangun sayang. Azza."
Mama Akza menepuk pelan pipi Azza. Agar Azza bisa terbangun dari tidurnya.

Azza membuka matanya perlahan, dan yang ia lihat pertama adalah wajah mama Akza.

" Eh, ustadzah. Maap dzah, Azza ketiduran."
Ucap Azza lirih.

" Ga papa sayang, sekarang mending kamu bangun dulu, terus wudhu, kita shalat isya' berjamaah. Soalnya udah mau jam sembilan tu."
Ucap mama Akza lembut, atau lebih tepatnya ustadzah Niya.

" Eh, iya dzah. Sebentar ya dzah, Azza wudhu dulu."
Sebelum wudhu, Azza melihat sekeliling kamar inap papa Akza itu. Ia mencari keberadaan Akza, namun ia tak melihat ada Akza di kamar itu. Lalu ia segera masuk ke kamar mandi untuk berwudhu.

🍂🍂🍂🍂

Selesai shalat berjamaah, Azza memberanikan diri untuk bertanya pada mama Akza tentang keberadaan Akza.

" Em. Dzah, Azza mau tanya boleh?"
Tanya Azza ragu.

" Ya boleh dong za."
Jawab mama Akza ramah.

" Em. Mas Akza mana ya dzah. Kok kayanya ga keliatan."
Tanya Azza.

" Oh, nyariin Akza tho."
Mama Akza malah meledek Azza dengan senyum candanya.

" Eh, em. Anu. Azza tu nyariin mas Akza, soalnya. Em. Takut di tinggal balik ke pondok. Nanti kalo mas Akza balik ke pondok tapi ga bawa Azza, terus Azza pulangnya gimana. Gitu lho dzah maksud Azza."
Ucap Azza dengan senyum kikuknya.

" Oh, itu tho alasannya. Ya udah, Akza tadi sih bilangnya habis dari musholla mau mampir ke kantin rumah sakit, tapi mama juga ga tau, kok sampe jam segini belom balik juga."
Jelas mama Akza.

Akza memang pamit ke mushalla sejak tadi pukul 20.00 namun sampai sekarang sekitar pukul 21.00 Akza belum juga kembali ke kamar.

" Em, kalo gitu Azza mau ke kantin dulu aja dzah. Azza laper. Ustadzah mau pesen sesuatu ga. Biar Azza beliin."
Ucap Azza pada mama Akza.

" Ga usah deh za. Oh iya, maapin mama ya, ga nyediain makanan buat kamu. Jadinya kamu harus ke kantin deh."
Ucap mama Akza.

" Iya, ga papa kok dzah, lagi pula, sekalian cari mas Akza, kalo nanti Azza ketemu sama mas Akza, bakal Azza ajak balik ke kamar deh dzah."
Janji Azza.

" Iya za, makasih ya sayang."
Jawab mama Akza hangat.

" Iya ma, kalo gitu, Azza pamit dulu, assalamu'alaikum."
Pamit Azza sambil mencium punggung tangan mama Akza. Lalu berjalan keluar kamar dan mencari dimana keberadaan kantin rumah sakit. Karena Azza memang tidak menanyakannya pada mama Akza tadi. Padahal ia belum tahu dimana keberadaan kantin rumah sakit berada.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang