13✓

137 4 0
                                    

Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Kini Azza, Adky, dan Rehan sedang duduk di tempat tunggu lobi bioskop.
Mereka fokus pada ponsel masing masing, dan Ziyya, Ziyya lah yang memesan tiket untuk nonton di bioskop saat ini.

" Nih."
Tiba tiba seseorang menyondorkan tiket movie di hadapan Azza.

" He. Makasih."
Azza menerimanya dengan senang hati. Siapa lagi yang memberinya jika bukan Ziyya.

" Punya gue mana?"
Tanya Adky yang duduk tidak jauh dari Azza. Ziyya segera memberikan sisa tiket pada Adky dan Rehan.

" Ya udah ayo."
Ajak Rehan lalu beranjak dari duduknya dan diikuti Ziyya di belakangnya.

" Za, ayo. Kok Lo masih duduk sih, ini bentar lagi mulai filmnya."
Ucap Adky yang melihat Azza masih duduk sambil terus memandangi ponselnya.

" Eh, iya ky"
Azza yang sadar segera bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Adky, mereka berjalan berdampingan untuk masuk bioskop.

Azza berjalan sambil mencoba menutup slit bagnya, entah bagaimana, tangan Azza terlihat sangat penuh, jadi ia ingin menutup slit bagnya dengan susah payah. Ia juga menghentikan langkahnya, yang awalanya berdampingan dengan Adky, kini ia berhenti berjalan dan membiarkan Adky berjalan sendiri.

Karena menutut slit bagnya sulit, akhirnya Azza bisa menutupnya perlahan, tapi tiket yang ia pegang jatuh dan sepertinya terkena angin yang membuat tiketnya itu terbang ke belakangnya.

" Ya elah, pake jatuh segala."
Ucap Azza saat tau tiketnya terbang ke belakangnya.

Azza segera berbalik arah untuk mengambil tiketnya yang terbang. Dan untung saja, tiket itu tidak terlalu jauh. Azza sudah siap untuk berjongkok dan menundukkan kepalanya untuk mengambil tiket, namun niatnya terurungkan ketika mendapati tiketnya sudah di pegang orang lain dan di ambil oleh orang itu.

Azza segera mendangakkan kepalanya dan melihat siapa orang yang sudah mengambil tiketnya.

" Gibran?"
Azza terkejut ketika ia mendapati Gibran lah yang mengambil tiketnya yang jatuh.

" Azza?"
Gibran pun sama, ia juga tidak menyangka jika dapat bertemu Azza lagi di mall.

Sementara Adky, ia baru saja tersadar jika di sampingnya sudah tidak ada sosok Azza di sana. Adky yang hampir mendekati pintu masuk bioskop terpaksa berbalik arah untuk mencari Azza.

" Za, Azza,"
Panggil Adky.

Betapa terkejutnya Adky ketika ia melihat Azza sedang berdiri di samping teman SDnya selama 4 tahun itu. Siapa lagi jika bukan Gibran. Gibran, Azza, dan Adky adalah teman lama di SD. Ketika Azza akan pindah beberapa bulan lagi dari SDnya bersama Gibran, Adky datang menjadi murid baru di SD Azza dan Gibran, dan akhirnya Gibran dan Adky menjadi teman seangkatan bahkan sekelas hingga kelas 6. Dan Azza, walaupun Azza pindah namun ia masih berkomunikasi dengan Adky hingga saat ini, jadi bisa di bilang Adky lebih dekat dengan Azza walau hanya berteman beberapa bulan di SD, namun mereka saling bertemu di sosial media. Sementara Gibran, Azza sudah lama tidak bertemu atau bahkan berkabaran dari terakhir Azza pindah sekolah dari SDnya bersama Gibran.

Adky segera mendekat ke tempat Azza dan Gibran berada.

" Woy Bran, udah lama gue ga liat Lo."
Ucap Adky hangat.

" Yoi ky, gue juga lama ga ketemu Lo."
Gibran membalasnya dengan hangat pula.

"Lo kemana aja selama ini?"
Tanya Adky.

" Gue sibuk ky, biasa jadi ketua OSIS."
Jawab Gibran seadanya.

" Lo SMA negri bran?"
Tanya Adky lagi.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang