23✓

114 9 0
                                    


Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Pagi ini Azza sudah siap dengan semua barang bawaannya yang akan ia bawa kembali ke pondok. Azza segera membawa turun kopernya menuju ruang tamu untuk menuggu keluarganya di sana.

" Papa..."
Panggil Azza pada papanya.

" Iya sayang..."
Jawab papanya singkat.

" Yang lain mana pa?"
Tanya Azza, karena belum melihat keberadaan mama, Rian, Bara, dan Rico.

Bara dan Rico juga akan ikut mengantar Rian dan Azza kembali ke pondok. Berhubung Rian dan Azza berada di pondok yang sama dan waktu masuk mereka pun juga sama. Jadi, mereka juga diantar bersama.

" Ga tau tu..."

" Lama banget.... Hallo! Ayo dong nanti Azza telat ni...!!!"
Teriak Azza dengan suara lantangnya.

Lalu, muncullah Rico, Bara, dan Rian. Mereka keluar dari kamar Rian.

" Lah, ngapain mas Rico sama mas Bara dari kamar Rian?"
Tanya Azza pada Rico dan Bara.

" Ya ga papa dong. Emang Lo perlu tau?"
Jawab Bara santai.

" Ih, mas Bara mah, lama lama ngeselin. Dah lah pa. Azza mau nunggu di mobil aja."
Omel Azza pada semua orang yang sudah ada di ruang tamu itu.

Azza berjalan sambil menggeret kopernya lesu. Tiba tiba ada yang menahan kopernya dengan memegang bagian atas koper.

" Ya elah, gitu aja ngambek."
Ternyata Bara yang menahan koper Azza.

" Apaan sih, Azza ga marah serius kalik. Awas mas, Azza mau masukiin kopernya ke bagasi ni..."
Ucap Azza pada Bara. Lalu meninggalkannya begitu saja.

Bara segera melepaskan koper Azza yang ia tahan dengan tangannya.

Azza berjalan menuju bagasi mobil untuk memasukkan kopernya. Ia mengeluarkan kunci mobil yang di beri ayahnya tadi untuk membuka bagasi.

Sementara Bara, ia bergegas masuk ke dalam mobil dan duduk di jok paling belakang.

Azza yang membuka bagasi dengan serius, hingga tak menyadari keberadaan Bara di dalam mobil.

" Bhaaaaa...."
Bara mengagetkan Azza saat bertepatan dengan pintu bagasi terbuka seutuhnya.

Azza sudah menyiapkan tangannya untuk siap melayang ke wajah Bara.

" Ih, mas Bara, ngeselin!!!!!"
Teriak Azza sambil mengepal tangannya yang tidak jadi melayang ke wajah Bara.

" Itu ngapain sih!!! Azza, teriak teriak Mulu deh. Malu, masa cewek teriak teriak."
Omel mama Azza.

" Mas Bara ng-"
Ucapan Azza terpotong karena Bara.

" Udah tan, om! Gas keun... Langsung berangkat aja, kalo debat nanti lama. Terus Azza sama Rian bisa telat."
Ucap Bara pada mama Azza.

Azza hanya bisa mengepalkan tangannya, karena merasa geram dengan Bara.

Perasaan baru kenal kemaren, ngeselinnya minta ampun ya Allah....
Batin Azza, lalu ia menghembuskan napasnya perlahan dan masuk ke mobil.

" Ayo naik, tunggu apa lagi."
Ajak papa Azza pada mama Azza, Rico, dan Rian.

Mama dan papa Azza di depan. Bara dan Rico di tengah, lalu Azza dan Rian di bagian belakang.

Selama perjalanan semua hanya diam, tak ada yang memulai pembicaraan. Azza pun juga akhirnya hanya kembali lelap ke alam mimpinya. Begitu pula Rian. Sementara Rico dan Bara, mereka hanya memainkan ponsel mereka masing masing.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang