52✓

93 7 0
                                    


Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂

" Za, ayo cepetan, ini apel nya udah mau mulai!"
Ziyya buru buru memeringati Azza yang masih santai menata buku.

" Iya, sabar, habis ini masih harus pake kaos kaki."
Jawab Azza sambil berlari keluar kamar untuk segera memakai sepatu disusul Ziyya disamping Azza yang memakai sepatu di teras kamar.

Selesai mengenakan sepatu, Azza dan Ziyya berlari kencang untuk segera menuju ke lapangan sekolah pondok untuk mengikuti apel pagi.

Saat Azza berlari, tak sengaja ia menabrak Akza yang datang pagi hari ini, beberapa buku yang Azza bawa jatuh karena Azza lagi lagi menabrak pundak Akza dan terjengkang, sementara Ziyya, ia sudah bablas, meninggalkan Azza begitu saja.

Aaaaa...
Dug.
Brug.

" Aduh... Pala sama bokong gue sakit..."
Rengek Azza sambil mengelus keningnya, awalanya ia tidak tahu jika yang ditabraknya adalah Akza.

" Eh, Azza, maaf."
Ucap Akza sambil berjongkok untuk menyesuaikan Azza yang terduduk di lantai depan kelas karena terjatuh.

" Aduh..."
Rengek Azza lagi sambil melihat orang yang berjongkok di depannya dengan jarak yang tidak terlalu dekat, karena sebelum berjongkok, Akza menyesuaikan jaraknya agar tidak terlalu dekat dengan Azza.

" Eh, ustadz Akza, maap tadz, Azza ga sengaja, bener deh!"
Ucap Azza langsung meminta maaf karena sangat takut jika nanti ia harus mendapat hukuman lagi dari Akza dan setiap hari akan bertemu terus dengan Akza, bisa gagal rencananya melupakan Akza jika itu terjadi.

" Tadz beneran, Azza ga sengaja, tolong jangan kasih Azza hukuman tadz plissssss..."
Lanjut Azza sambil memasang tangannya ala orang memohon.

Akza hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Azza yang benar benar masih bocah ini.

" Saya ga bakal kasih kamu hukuman kalo kamu jelasin ke saya, ngapain kamu pagi pagi dah lari lari kaya gini."
Tanya Akza pada Azza.

" Em, anu tadz, takut telat, soalnya sekarang ada apel, nah Azza takut telat, nanti di hukum deh di depan tiang basket, kan bikin malu."
Jelas Azza jujur.

" Azza, Azza, kamu ga denger apa tadi kan udah di umumin kalo apel pagi ini di tiadakan. Gimana sih kamu."
Ucap Akza lalu geleng geleng kepala.

" WHAT!!!"

Jeda, " tapi kenapa kamar udah sepi tadz? Em, ya udah kalo gitu tadz, Azza permisi, maap ya tadz."

Jeda, " oh iya tadz, em. Hukumannya ga ada kan?"
Tanya Azza sambil berdiri dari jatuhnya.

" Emang kamu mau saya hukum?"
Tanya Akza.

" Eh, enggak lah tadz."
Jawab Azza sigap.

" Ya udah, kalo gitu ke kelas aja sana, saya mau ke ruang CCTV pondok."
Ucap Akza pada Azza.

" Mau ngapain tadz?"
Tanya Azza.

" Bukan urusan santri, ini urusan ustadz."
Jawab Akza sambil berjalan melewati Azza untuk menuju ruang CCTV pondok.

Azza yang sudah di tinggal pergi, segera berjalan untuk menuju kelasnya dan siap mengomel pada Ziyya yang sudah membuatnya bar bar di pagi hari, sambil sesekali mengelus jidatnya yang sedikit nyeri, karena efek menabrak pundak Akza yang bisa di bilang keras.

🍂🍂🍂🍂

" Assalamu'alaikum!"
Salam Azza ketus saat memasuki kelas.

Jeda, " mana yang namanya Azza!?"
Lanjut Azza berteriak.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang