57✓

110 7 0
                                    


Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Tepat pukul 15.30 Azza sudah berada di pondoknya, malam tadi, eh maksudnya siang tadi Azza baru saja menerima lamaran Akza dan itu masih terbayang bayang di otaknya hingga ia sudah kembali ke pondok sore ini.

Azza akan menceritakan ini pada Ziyya, temannya yang paling dekat dari teman teman angkatannya yang lain.

Azza segera menuju ke kamar setelah mama dan papanya pulang. Beruntung sekarang Azza bukanlah lagi pengurus, jadi ia tidak perlu mengabsen kedatangan santri anggota setelah perpulangan.

" Assalamu'alaikum."
Salam Azza datar saat memasuki kamarnya.

" Wa'alaikumussalam."
Jawab seseorang yang sedang berada di depan almari.

" Eh, Ziyya, kok Lo sendirian aja sih???"
Tanya Azza saat melihat hanya ada Ziyya seorang di dalam kamar.

" Ga tau tuh! Gue terakhir chat chat an di group tadi, banyak yang mau nelat."
Jelas Ziyya kesal.

" Oh, lah Lo kenapa ga nelat juga, daripada malah ngomel sama gue."
Jawab Azza saat merasa kena semprot Ziyya.

" Masalahnya itu, gue kaga boleh nelat sama mama gue, ya udah deh, ujung ujungnya ya balik cepet kesini, daripada nelat."
Jelas Ziyya seadanya.

" Oh, kalo gitu, mumpung kita masih berdua, Lo mau ga denger rahasia gue yang baru aja gue bikin?"
Tanya Azza sambil duduk di samping Ziyya.

" Rahasia yang baru Lo bikin??? Maksudnya?"
Ziyya malah kebingungan dengan ucapan Azza yang tidak langsung to the poin.

" Ih, maksud gue, gue punya rahasia yang cuma Lo doang yang boleh tau rahasia gue ini. Lo mau tau ga Ya???"
Tanya Azza memperjelas.

" Oh, ngomong aja Lo punya rahasia, terus Lo mau ngomong sama gue, gitu lho, kan gue ga perlu bingung cerna omongan lo yang bikin orang pusing."
Jawab Ziyya dengan wajah dolopnya.

" Serah Lo deh, yang penting sekarang Lo mau tau rahasia gue ga???"
Lagi lagi Azza mengulang pertanyaannya pada Ziyya.

" Iya za, gue mau deh... Penasaran gue lama lama Lo tawarin mulu dari tadi."
Jawab Ziyya.

" Tapi Lo janji dulu, jangan kasih tau siapa siapa Soal ini sampe kita lulus besok."
Ucap Azza sambil memberikan jari kelingkingnya pada Ziyya.

" Iya Azza cayang... Insyaallah, gue ga bakal bongkar. Lagipula, kita lulus kan tinggal kurang lima bulan lebih kan???"
Jawab Ziyya enteng sambil meraih kelingking Azza dengan kelingkingnya sebagai tanda menyetujui perjanjian.

" Oke. Huh."
Azza menghembuskan napasnya cepat.

Jeda, " gue percaya sama Lo ya Ya."
Ucap Azza memastikan, Ziyya. Sementara Ziyya mengangguk cepat dan mantap.

" Gue. Udah. Di. Lamar."
Lanjut Azza berbisik namun masih bisa di dengar Ziyya.

" WHAT!!!!!!???"
kaget Ziyya sambil berteriak. Sementara Azza segera menutup mulut yang mengeluarkan suara keras itu.

" Um...um....ummmmmm"
Ziyya mencoba berbicara namun mulutnya di bungkam Azza.

" Lo itu... Kalo kaget biasa aja dong... Baru di kasih tau gue udah di lamar orang aja Lo udah heboh gitu, apalagi Lo tau orang yang ngelamar gue."
Omel Azza berbisik, sambil melepas telapak tangannya yang membungkam mulut Ziyya.

" Iya za, sorry, ya gimana gue ga heboh coba, kita lulus aja belom, tapi Lo udah di lamar aja."
Jawab Ziyya seadanya.

Jeda, " ngemeng ngemeng, siapa yang ngelamar Lo emang??? Kok gue jadi kepo sih za??"
Lanjut Ziyya bertanya.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang