15✓

144 5 0
                                    

Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂🍂

Sunyi, sepi, hening. Mungkin itu suasana yang di gambarkan di dalam mobil Akza saat ini. Pasalnya, dari Azza, atau pun Akza tak ada yang memulai percakapan. Apa lagi dari laki laki mabuk tadi, laki laki itu sudah pingsan sejak ia selesai berlutut pada Akza setelah membogemnya tadi.

" Apa bener kamu anaknya ustadzah Mia?"
Tanya Akza tiba tiba membuka pembicaraan.

" Iya, kok mas Akza tau? Bukannya mas Akza gak pernah liat aku?"
Tanya Azza yang bingung, karena Akza selama ini tidak pernah melihat ataupun menyapa Azza walaupun mereka bertemu di masjid.

" Saya tau mama kamu, mama kamu kan dulu temen ngajar ngaji mama saya di taman Al Qur'an."

Jeda, " dan saya tau kamu anaknya ustadzah Mia karena kamu menerima amplop yang pernah saya berikan pada Syuja. Saya memerintah Syuja untuk memberikannya pada ustadzah Mia dan mamanya ustadzah Nirin."

Jeda, " tapi, amplop yang satunya malah di berikan ke kamu. Jadi saya duga aja kalo kamu itu anaknya ustadzah Mia. Karena Syuja anaknya ustadzah Nirin. Saya liat itu waktu saya ga sengaja buka pager mesjid yang kurang lebar waktu itu."
Jelas Akza panjang lebar dan jelas. Mulai dari sebab sebabnya dan akibat akibatnya.

Azza hanya mengangguk anggukkan kepalanya tanda paham.

" Oh iya, katanya adik kamu main ke rumah saya buat belajar shorof?"
Tanya Akza datar.

" Iya."
Jawab Azza singkat.

" Kalo begitu, kamu mau nemuin adikmu di rumah saya atau langsung pulang ke rumah?"
Tanya Akza lagi.

" Em. Aku ikut mas Akza ke rumah aja, lagian juga rumah aku kan ga jauh dari rumah mas Akza, jadi nanti juga aku bisa pulang bareng Rian."
Jawab Azza.

Akza membalas jawaban Azza dengan anggukan. Dan keheningan pun akhirnya tercipta lagi setelah percakapan tadi berakhir. Hening hingga tiba mereka di rumah Akza.

🍂🍂🍂🍂

Azza sudah siap turun dari mobil untuk membuka gerbang rumah Akza. Agar mobil Akza bisa masuk.

" Mau kemana kamu?"
Tanya Akza pada Azza yang sudah membuka sabuk mobil dan mau membuka pintu mobil.

" Mau, buka gerbang lah mas."
Jawab Azza enteng.

" Ga usah. Biar saya aja."
Jawab Akza dengan suara kembali dingin, lalu ia turun dari mobil dan membuka gerbang. Lalu ia berlari pelan untuk kembali ke mobil.

🍂🍂🍂🍂

" Assalamu'alaikum!"
Akza masuk kedalam rumah sambil menatih orang yang di bogemnya tadi. Dan di ikuti Azza di belakangnya.

"Wa'alaikumussalam!"
Jawab beberapa orang dari dalam.

Saat Akza menidurkan orang yang KO di sofa panjang, dan Azza yang mendudukkan dirinya di sofa yang kosong. Keluarlah dua anak laki laki dari ruang keluarga. Siapa lagi jika bukan Rian dan Adnan.

" Eh, kak Akza dah balik. Lho, kok ada kak Azza? Sama itu, siapa kak?"
Tanya Adnan bingung, ketika melihat keberadaan Azza dan laki laki yang tak sadarkan diri di sofa.

" Udah nanti aja kakak jelasinnya kalo kakak udah selesai kerjaan."
Jawab Akza.

" Tapi kak, ini si Rian mau tanya tentang pelajaran sama kakak."
Jelas Adnan pada Akza.

" Nanti ya nan, kalo kakak udah selesai obatin orang yang ada di sofa itu."
Jawab Akza datar. Lalu, Akza segera ke dapur untuk menyiapkan kompresan es batu dan mengambil minyak kayu putih di dalam kotak p3k. Lalu kembali ke ruang tamu.

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang