78~

94 4 0
                                    


Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂

Saat ini Bara baru saja tiba di bandara. Ia segera mencari keberadaan tante dan omnya yang menjemputnya. Siapa lagi jika bukan mama dan papa Azza.

Dan butuh waktu lama, Bara mendapati tante dan omnya yang sedang tengak tengok seperti sedang mencari seseorang.

Bara senang ia bisa dengan cepat mendapati tante dan omnya itu. Namun, dalam hati Bara membatin mengenai ekspresi tante dan omnya yang terlihat cemas dan benar benar serius.

Tanpa pikir panjang lagi, Bara segera mendatangi tante dan omnya untuk segera mengajak mereka datang ke acara kelulusan Azza di pondok. Karena, alasan Bara pulang ke Indonesia adalah ingin melihat Azza yang telah lulus dari pondok setelah enam tahun berjuang menuntun ilmu di sana, ditambah lagi ia bisa melepas rindunya dengan Azza. Bara mengetahui acara kelulusan Azza dari tante dan omnya itu, mama dan papa Azza yang menelpon beberapa hari lalu sebelum akhirnya Bara memutuskan untuk menghabiskan liburan dua minggunya di Indonesia saja.

Entah dari mana tante dan omnya itu mendapat nomer barunya dan bisa menghubunginya. Padahal ia hanya memberikan nomer barunya pada orang rumahnya saja. Pantas saja jika selama ini chat dari Azza tidak pernah ia terima apalagi di balas. Itu karena Bara mengganti nomer telponnya selama di Mesir sana.

"Assalammualikum tan om."
Salam Bara saat sudah berada di hadapan tante dan omnya, atau lebih tepatnya mama dan papa Azza.

"Waalaikumsalam."
Jawab mama dan papa Azza serentak.

Papa Azza segera memeluk keponakan jauhnya itu hangat sebagai sambutan.

"Gimana kabarnya? Sehat kan disana?"
Tanya papa Azza sambil melepaskan pelukkan hangatnya.

Mama dan papa Azza bisa sedekat ini dengan Bara karena mereka sudah menganggap Bara seperti anak mereka sendiri, jadi akrab gitu. Itu juga karena mama dan papa Azza adalah orang yang care dan mudah bergaul, jadi wajar Bara langsung deket gitu walaupun jarang sekali bertemu.

"Alhamdulillah om tan, Bara sehat. Tante sama om gimana, sehat juga kan?"
Tanya Bara sambil mencium punggung tangan tante dan omnya itu.

"Alhamdulillah Bara, om sama tante sehat kok."
Jawab mama Azza hangat diikuti anggukan kepala dari papa Azza.

"Kalo gitu kita langsung aja tan om ke wisudanya Azza. Om sama tante pasti juga ga sabarkan buat liat Azza di wisuda?"
Ucap Bara antusias.

"Maaf Bara. Kita ga akan ke pondok Azza sekarang. Tadi tante sama om dapet telpon dari menantu tante sama om kalo kita di suruh kerumahnya, ada sesuatu yang penting mau di omongin sama kita berdua."
Ucap Mama Azza memberi pengertian pada keponakannya.

Menantu? Apa Azza bener bener udah jadi milik orang lain? Sama kayak pemikiran gue sebelom gue ninggalin dia ke Mesir? Ah, urusan itu ga penting, yang penting sekarang apa alasan tante sama om yang lebih milih nurutin menantu mereka daripada liat proses wisuda anaknya sendiri.
Batin Bara bermonolog pada dirimya sendiri.

"Loh, berarti om sama tante ga liat proses wisudanya Azza?"
Tanya Bara yang sedikit bingung dengan ungkapan tantenya itu.

"Iya Bara. Tante soalnya juga ngerasa ada yang ga beres."
Ungkap mama Azza pada Bara.

"Ya udah kalo gitu kita langsung ke rumah menantu om sama tante aja. Bara juga kasian sama tante yang udah khawatir banget kayaknya."
Usul Bara setelah mendengar ungakpan tantenya yang terlihat benar benar merasa khawatir.

Papa Azza hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban usulan Bara dan segera memimpin berjalan menuju ke parkiran mobil di bandara.

🍂🍂🍂🍂

Akza & AzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang