Sudah satu minggu Saga dan Sasa tinggal bersama namun tak ada peristiwa drama korea muncul di antaranya.
Mereka bahkan jarang bertatap muka.
Mereka memang jadi berangkat kerja bersama sekarang. Namun di perjalanan pun sering Sasa gunakan untuk waktu tidur tambahan.
Sedangkan selama tujuh hari ini, mereka belum pernah pulang bersama karena Saga selalu pulang lebih malam dari Sasa. Ia sedang disibukkan dengan project yang diurus oleh JK dan Sherin. Di luar itu bahkan Saga juga memiliki pekerjaan lain berhubung ia juga harus dinas ke Inggris beberapa minggu lagi.
Sasa? Hanya akan meringkuk di kamar menonton film jika sudah pulang kerja.
Bagi Sasa, nikmat sekali hidup seperti ini. Menyuci baju sendiri tanpa dipinta titip baju Dio, begadang sesuka hati tanpa ditanya Ayah 'Tadi malem tidur jam berapa', membuka jendela menghadap taman belakang saat weekend datang...
Sempurna banget kosan baru gue.
Keduanya juga hanya pesan makanan online sejauh ini. Satu-satunya kebersamaan di antara mereka adalah saat keduanya ingin Mie Ayam bakmi GM sehingga mereka memesan bersama.
Sama seperti Sasa, Saga juga kini lebih banyak memiliki waktu sendiri dibanding dulu dengan Nenek yang sering memanggilnha untuk 'Ga, ini kok HP Mama penuh memorinya', 'Ga, kalo mau forward pesan tapi edit kata-katanya gimana sih', 'Ga, mama mau videocall sama teman SMA tapi lebih dari 6 orang bisa nggak?'.
Meski tidak mendapat pemandangan halaman belakang, namun kamar Saga memiliki toilet di dalamnya. Alhasil semakin jarang lagi Saga keluar kamar. Seperti sekarang saja, sabtu paginya tetap ia habiskan di dalam kamar padahal Saga sudah mandi dan rapih.
Tok-tok-tok.
Ketukan pintu kamar Saga membuatnya bangkit dari kasur. Samar-samar terdengar suara lantunan musik di luar.
"Ada apa Sa?" Membuka pintu, Sasa sudah rapih dengan makanan ringan di atas pantry. Rupanya suara musik berasal dari Channel MTV yang menyala.
"Pak, hari ini kan ada kerja bakti."
Ya ampun Saga sampai lupa.
Kemarin Saga & Sasa diberitahu bahwa warga sekitar sering mengadakan kerja bakti rutin perbulan sebagai bentuk menjaga kebersihan jalan juga sebagai pengerat hubungan antar warga. 'Biar saling deket juga antar tetangga, Pak' begitu kata Pak RT.
"Astaga saya lupa." Saga lalu menunjuk beberapa piring pisang goreng di atas pantry. "Itu kamu udah masak buat nyumbang makanan ibu-ibu? Kenapa nggak ketok pintu saya daritadi sih biar saya bantu."
Sasa mengibaskan tangannya merasa tak masalah. "Itu saya bisa sendiri Pak, makanya saya nggak ketok pintu bapak. Sekarang ada yang lebih penting."
"Apa?" Saga akhirnya keluar kamar lalu keduanya duduk berhadapan di bangku pantry.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Proposal | A Romantic Comedy
Fanfiction❝ Is it okay to marry the groom before their love bloom? ❞ The Proposal - 2020