Dasar Titisan Setan!

19.2K 1.3K 64
                                    

Bruk!!

Sasa menghempaskan berkas-berkas berisi tabel yang harus ia analisis dalam bentuk grafik ke meja kerjanya.

"Mba Sasa, butuh Aqua?" JK mencoba mengajak bercanda.

"Sst!" Tapi justru Sherin yang berbisik. "Sasa lagi PMS."

"Sa, Pak Saga minta tambahan analisis grafik dari project sama Pertamina?"

Sasa mengangguk murung menjawab Irene, "Baru dikasih tau tadi banget via WA padahal dia lagi rapat di lantai empat sama jajaran direksi."

"Selamat pagi semuaaa!" Suara menggelegar Hana tau-tau memasuki ruangan. "Ada gosip baru sumpah ada gosip baru!!"

"Apaan apaan?"

Hana yang datang bersama Kahfi langsung bersandar pada kubikel Hasbi yang hari ini kosong. "PAK JUNA BARU PUTUS DARI PACARNYA!!!!"

Seketika mood Sasa langsung melonjak tajam. "Sumpah?"

"Cie Mba Sasa langsung nyengir." Kahfi bersiul. "Nanti kubantu comblangin deh."

"Ih jangan!"

"Morning." Tiba-tiba suara berat Saga Pradipta sudah ada di ambang pintu, membuat semuanya kaget.

Kok rapatnya udah selesai?? Padahal anak-anak unit Business Service merasa lengang karena bos-bosnya sedang rapat.

"Rapatnya tumben cepet Mas?" JK bertanya.

"Iya nggak penting juga sebenernya rapat hari ini." Saga yang membawa secangkir kopi meletakkan gelasnya di kabinet dekat pintu.

"Bapak~" Kahfi & Hana pun menyapa Saga sebelum keluar ruangan.
"Tadi saya ke sini mau ngundang anak-anak Pak." Hana, lagi-lagi jago berdalih yang untungnya berhasil. "Saya kan nikah baru ijab kabul Pak minggu lalu, minggu depan resepsinya. Dateng ya paakk hehehe."

Setelah keduanya pergi, staff-staff Saga pasang telinga siapa-siapa saja yang akan dapat pekerjaan banyak hari ini.

"Sher kirim ke saya output data revenue hasil project sama Honda ya, saya mau re-check sebelum kasih ke Pak Edward."

Nah, kan. Belum juga satu menit masuk ruangan.

"Kalo di kamu datanya cuma ada setengah, sisanya di JK kok." JK diam-diam memutarkan bola mata. Padahal keduanya sedang merevisi proposal 2 project sebelumnya yang harus disubmit nanti siang.

"Sa."

Yah kena nih gue. Sasa menarik napas. "Ya, Pak?"

"Ikut saya rapat sama Paragon ya nanti jam 10, mau omongin konsep yang kemaren dirancang waktu kita pada lembur. Data lengkapnya di kamu kan?"

HAH???!!

Sudah jelas Pak Saga baru menambahkan tugas dan Sasa juga harus ikut rapat? Di luar kantor??!!

"I-i-iya Pak. Tapi.. grafik 2010-2016 yang harus saya analisis yang tadi bapak minta gimana ya?"

"Oh yang buat Eugene? Itu disubmit senin gapapa kok."

YA TETEP AJA KAN NGGAK GAMPANG!

Sepertinya Saga dapat membaca raut wajah Sasa, ia langsung berkata, "Kamu denger kan Sherin-JK baru saya kasih tugas baru? Irene lagi hamil muda, kalo nanti mood-swing abcd di jalan malah susah di kalian kerja dobel gantiin dia. Masa iya saya harus panggil Hasbi yang lagi saya tugasin ke Karawang?" Ucapnya  menunjuk bangku Hasbi yang kosong.

Setelahnya pun Saga langsung masuk ke ruangannya, tak merasa bersalah dengan banyaknya pekerjaan yang ia berikan pada Sasa.

HHHH nasib jadi budak perusahaan. Apalagi memiliki Pak Saga sebagai atasan. Sama saja seperti berpacaran dengan kerjaan.

Bahkan 2 minggu lalu Sasa sampai bohong cuti sakit demi bisa escaping liburan ke Bali. Kalau tidak demikian, bisa tergerus jiwa-raganya termakan deadline.

"Sa." Tau-tau Pak Saga kembali keluar ruangan dan menghampiri kubikel Sasa. "Ini proposal Sanken udah saya periksa ya, masih ada revisi."

HHHHHHH DASAR TITISAN SETAN!

The Proposal | A Romantic ComedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang