A~17

484 32 0
                                    

Mereka sama-sama melototkan matanya. "Gak sudi!" ucap mereka bersamaan.

Lihat saja the GB dan temannya Vania saling terkikik geli. Memang kalau urusan cinta, Zelo ada di barisan belakang. Dia merasa tidak memerlukannya untuk sekarang, karena baginya pacaran hanya hal yang ribet dan memuakkan.

"Cie...Aira...," goda teman-teman Aira.

"Ngomong aja barengan, jadian aja kali," celetuk Fandi.

"Sikat zel, biar bisa double date sama gue!" ucap Arkan.

Zelo hanya memalingkan mukanya saat teman-temannya makin ramai menyorakinya. Dia ingin segera pergi dari tempat itu. Akhirnya tawa mereka berhenti saat Arkan mulai memperkenalkan diri.

"Sebelumnya perkenalkan gue Arkan, gue sama temen gue Fandi ingin merayakan kemenangan kita kemarin," ucapnya mengawali sesi perkenalan.

"Gue Fero anggota the GB yang paling kece." Matanya mengarah ke arah Nilam yang sedang tersipu malu.

"Gue Mike si blacksweet anggota the GB." mata Mike berkedip sebelah kearah Audi yang hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Gue Tara." Sangat singkat.

"Gue Fandi ketua the GB. Kalau kalian mau tahu the GB itu nama klub motor kita. Club ini didirikan atas dasar kebaikan, kita mengutamakan solidaritas dan keselamatan anggota. Cukup segitu tentang the GB."

Saat Giliran Zelot, semuanya terdiam. Zelo tidak ingin memperkenalkan diri karena merasa tidak penting. Setelah bahunya di senggol Fandi, baru Zelo mau memperkenalkan diri.

"Zelo," hanya itu saja dan sesingkat itu. Dia masih bete sama si Aira, padahal yang salah keduanya.

"Kak, mereka teman dekat Vania, ayo kenalan dulu," ajak Vania kepada ketiga temannya.

"Halo semuanya, aku Nilam temannya Vania di sekolah." Nilam memang pandai menyesuaikan diri.

"Aku Audi, salam kenal," ucap Audi singkat dan tak berani menatap para cowok didepannya.

Giliran Aira juga sama, dia sangat malas untuk mengenalkan diri. Dia masih kesal sama kejadian tadi, apalagi sempat diejekin teman-temannya.

"Aira!" Singkat dan ketus sekali, bahkan dia tidak mau menghadap ke depan.

Karena situasi masih tegang Arkan mencoba mencairkan suasana. Dia menawarkan pesanan yang.

"Langsung pesen aja ya, van kamu pesen nasi ya biar kenyang. Aku samain  sama kamu aja, aku mau ke toilet dulu."

Vania hanya mengangguk dan memesan makanan yang bisa membuatnya kenyang. Minumnya milshake coklat. Yang lain juga ikut memesan sesuka mereka. Fero dan Mike terpaksa memesan makanan sedikit karena merasa jaim sama Nilam dan Audi.

Fandi hanya bisa tersenyum getir melihat Vania. Walau bagaimanapun dia masih belum sepenuhnya menghilangkan perasaannya kepada Vania. Tapi dia senang jika Vania merasa bahagia dengan hadirnya Arkan, Fandi terus mengamati Vania secara diam-diam.

"Eh itu beneran si Arkan bilang aku-kamu. Kok geli ya? Gak cocok sama fashion nya," ujar Fero yang di angguki Mike.

"Udahlah, tumben lo pada pesen dikit. Biasanya kalau ada gratisan pada pesen semeja penuh!"

Ya memang yang diucapkan Tara tidak sepenuhnya salah, Fero dan Mike sangat penggemar gratisan.

⏰⏰⏰

Lucky merasa ada yang tidak beres dengan pria di depannya. Dia yang baru saja dari bengkel yang lumayan jauh dari pemukiman tak sengaja mendengar pembicaraan pria di depannya lewat telepon. Dari yang dia tangkap, pria itu  sedang bekerjasama untuk melenyapkan seseorang yang dia tidak tahu siapa.

ARKAN (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang