A~22

458 27 0
                                    

Malam harinya....

Arkan baru saja dari bank mengambil uang untuk menyumbang sedikit rezekinya kepada anak yatim dan orang-orang jalanan. Dia mengambil sekitar satu jutaan agar teman-temannya tidak curiga.

Dia segera menuju basecamp, tentunya diam-diam karena takut ketahuan ibu panti. Pasti ibu panti tidak mengijinkan, karena Arkan harus istirahat total katanya. Bahkan Arkan mau ke kamar mandi saja ibu panti akan memapah Arkan, takut kenapa-napa katanya.

Arkan sudah menaiki si merah dan di hadang pertanyaan oleh pak satpam sebelum keluar dari gerbang panti.

"Mau kemana den? Bukannya harus istirahat ya?"

"Eh pak satpam, Arkan mau keluar sebentar masih ada urusan pak. Insyaallah gak lama pak, tapi jangan bilang sama ibu panti ya. Takut beliau khawatir, assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam hati-hati den!"

Arkan hanya mengacungkan jempolnya di tangan kiri sambil melajukan motornya. Beruntung kali ini dia tidak harus berbohong. Jam 8 tepat Arkan sudah sampai di basecamp sesuai janjinya. Dia segera masuk tak lupa mengucapkan salam dan di jawab oleh yang lain.

"Dari mana lo es? Seharian gak muncul?" tanya Mike mewakili mereka semua yang ada di basecamp.

"Gue ada urusan sama mas Lucky tadi sampe siang, sorenya gue istirahat bentar." Arkan gak bohong sepenuhnya kan?

"Lo mau ikut sampe selesai atau cuma sampe acara ini kelar Ar?" tanya Fandi.

"Insyaallah gue ikut sampe malem Fan, gimanapun gue harus ikut sebagai wakil mumpung lagi cuti manggung!"

"Mantep Ar!" ucap Fero.

"Pada nyumbang berapa? Yang untuk orang jalanan diberi makanan atau uang aja?" tanya Arkan.

Tara mengusulkan, "kalau usul gue sih uang aja biar bisa dibeli apapun kebutuhan mereka."

"Eh ya makanan aja Tar, kan lebih hemat uangnya dan bisa dibeli banyak makanan untuk orang jalanan yang lebih banyak lagi!" sahut Zelo.

"Menurut gue sih uang aja kita beri masing-masing 50 ribu gimana?" usul Fandi menatap semua anggota meminta persetujuan.

Arkan nampak kurang setuju, "eh gak gitu Fan, mending kita ambil jalan tengah. Sebagian kita belikan makanan sekontong kresek besar aja satu, makanannya nasi bungkus tapi sehat. Dan uangnya 50 ribuan untuk yang sekiranya tidak mampu lagi bekerja atau orang yang sudah tua," sanggahnya.

"Gue setuju sama es! Ide yang bagus gimana fan?"

"Boleh juga, jadi sepakat ya?" Semua mengangguk dan segera membagi dua kelompok.

Fandi,Zelo dan Fero bertugas membagikan uang dari hasil sumbangan mereka semua. Uang yang terkumpul totalnya 4 juta, uang untuk dibagi-bagi jumlahnya 700 ribu dan 300 ribu dibelikan makanan dari warteg. Dan yang 3 juta akan di berikan ke panti yang terdekat.

Arkan, Mike dan Tara di tim yang bertugas membeli makanan. Kenapa Fero dan Mike dipisah? Agar mereka tidak bisa bercanda lagi kali ini. Mereka juga ada di jalur yang berbeda. Tim Fandi di arah selatan dan tim Arkan di arah utara.

"Es, lo kok punya uang banyak? Gue sama Fero yang kerja di bengkel uangnya selalu kurang dan gak cukup?" tanya Mike di sela pembagian makanan kepada orang yang tidak mampu.

"Kerja!" jawabnya singkat.

"Kurang sedekah!" timpal Tara.

"Ah kalian gak asik, kaya es semua. Biasanya kan ada Fero yang bikin ribut!" ucapnya pasrah.

ARKAN (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang