****************************************
"Ikan pandai berenang. Manusia pandai berbohong"
****************************************
A
licia dan Keano sudah tiba di rumahnya. Mereka langsung masuk ke kamar mereka masing-masing. Alicia berganti baju dan melanjutkan kembali tugasnya yang belum selesai.
Alicia sedang mengerjakan lukisan absrak. Lukisan-lukisan yang dikumpulkan nantinya akan dipamerkan saat pameran digelar. Alicia akan melakukannya dengan sangat baik agar lukisannya bagus.
Di tengah-tengah dirinya sedang fokus, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya. Kepala Keano terlihat saat pintu terbuka.
"Kak, sibuk?"
Alicia menoleh. "Kenapa? Mau susu?"
Keano mengangguk polos. Sejak dulu Keano tidak berubah. Ia selalu minta dibuatkan susu oleh Alicia. Alasannya buatan Alicia adalah yang terbaik. Bahkan ketika dirinya membuat sendiri, rasanya berbeda. Padahal caranya sama.
Alicia dan Keano bersama-sama menuju dapur. Sesibuk apapun Alicia, permintaan Keano tidak bisa ditolaknya. Ia mulai membuatkan susu coklat kesukaan Keano.
"Tadi aku lihat cowok itu. Yang pukul aku waktu itu," ungkapnya.
"Terus?" sahut Alicia sambil meracik.
"Aku hanya heran dengan hubungan mereka. Waktu itu, cewek itu kelihatan sangat ketakutan dan memelas padaku minta diantar pulang. Tapi tadi dia terlihat sangat tidak ingin kehilangannya," jelas Keano.
Alicia menghampiri Keano di meja makan sambil membawa gelas berisi susu. "Kau tidak perlu mengurusi urusan orang lain. Kau tidak tahu bagaimana perasaan mereka yang sebenarnya."
"Maksudnya?" Keano masih belum paham.
Alicia melipat kedua tangannya dan menatap Keano serius. "Manusia pandai berbohong untuk alasan baik ataupun buruk. Manusia bisa bilang tidak padahal iya. Bisa juga bilang iya padahal tidak sama sekali."
"Mungkin mereka bertengkar karena suatu hal, mereka mungkin marah dan kecewa. Tapi siapa tahu tentang perasaan mereka yang sebenarnya? Mungkin saja sangat mencintai satu sama lain."
"Aku pikir juga begitu. Terlihat cowok itu sangat marah padaku," sambung Keano.
Tidak ingin melanjutkan pembicaraan. Alicia kembali beranjak ke kamarnya dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Ia berkutat dengan alat lukisnya selama lima jam dan hanya berhasil membuat dua lukisan.
Abstrak cukup sulit untuknya. Karena dirinya harus melukis sesuatu yang tidak beraturan tapi pesannya harus sampai. Jika tidak, Alicia merasa ia gagal.
Untuk mengujinya, Alicia mencoba bertanya pada Keano, tapi ia sudah tidur. Kedua orang tuanya juga masih bekerja. Pekerja di rumahnya juga demikian. Alhasil, Alicia memotret lukisannya dan memposting di instagramnya.
Aliceye_; Katakan, apa yang kamu lihat?
Siapa tahu, mereka yang melihat bisa berkomentar tentang apa yang mereka lihat.
Lima menit kemudian, banyak yang memberikan love pada postikannya. Namun, hanya satu yang berkomentar.
E_L; Air mata.
Alicia tercengang melihatnya. Akun tersebut menebaknya dengan benar. Ia mengerti maksud lukisan Alicia.
Jika dilihat, lukisannya sulit dibaca. Alicia membuat garis tidak teratur dengan warna yang berbeda-beda. Hanya ada satu titik kecil berwarna biru langit di sudut lukisannya. Orang tersebut berhasil menangkap kalau Alicia ingin menunjukkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer Girl✔
Novela Juvenil"Gadis sederhana sang penyembuh luka." Alicia tidak menyangka bisa bertemu dengan berandal seperti Lucas. Lucas juga tidak pernah membayangkan bertemu dengan cewek polos seperti Alicia. Mereka berdua sama-sama tidak sadar, kalau ketidak-inginan me...