BAB 15

1.2K 116 12
                                    

****************************************

"Seandainya momen itu tidak kulewatkan. Apa itu akan mengubah keadaan?"

****************************************



Setelah selesai makan malam, dan diberi pidato panjang oleh Key dan Andreas, Alicia kembali ke kamarnya dan mengerjakan tugas. Miska telah memberi tahu tugas yang ia lewatkan tadi. Jadi, Alicia akan menuntaskannya. Sekaligus membuat data laporan untuk evaluasi pameran nanti.

Alicia tampak sibuk di meja belajarnya. Keano mengintip, membuka sedikit pintu kamar Alicia. Sejujurnya, Keano tidak benar-benar marah. Ia melakukan itu agar Alicia tidak menolaknya. Sekarang, ia merasa bersalah, tidak seharusnya ia memaksa Alicia hingga membebaninya.

Keano menarik napas dalam-dalam, kemudian membuangnya. Ia masuk ke kamar Alicia setelah mengetuk pintu.

Alicia tidak menyadari kehadiran Keano karena terlalu serius. Namun, ketika melihat pantulan wajah Keano di layar laptopnya, akhirnya ia menoleh ke belakang.

"Ada apa?"

Keano menggembungkan pipinya sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. Adiknya itu benar-benar tahu bagaimana cara ampuh dimaafkan oleh seseorang. Dari luar saja tampangnya nampak tajam dan mengintimidasi. Padahal jika tahu lebih dalam, Keano punya sisi yang sangat manja.

"Aku minta maaf. Aku tidak akan memaksamu lagi. Besok aku bilang sama Ms. Juliet untuk batal tampil."

Setelah mengatakan itu, Keano hendak keluar dari kamar Alicia. Namun, Alicia mencegahnya.

"Kita akan tetap melakukannya. Jadi, kapan latihan?"

Keano membelalakkan matanya terkejut. Dengan cepat ia memutar tubuhnya menghadap Alicia, dan mendekat dengannya.

"Serius?"

Alicia menyimpan datanya, lalu mematikan laptop. Setelah itu, ia lamgsung menarik Keano ke ruangan alat musik. Keano hanya mengikuti tanpa memberontak sekaligus senang.

Andreas sudah memfasilitasi Keano dengan berbagai alat musik. Di antara semuanya, Alicia bisa bermain piano. Hanya saja Alicia tidak ingin mendalaminya seperti Keano. Melukis lebih menggetarkan hatinya dan membuatnya jatuh cinta.

"Kamu rencananya mau bawa lagu apa dan pakai alat musik apa? Biar kita latihan sama-sama."

Keano langsung menghampiri piano dan duduk di kursi kecilnya. "Scenery english version."

Alicia mengambil kursi juga dan duduk di sebelah Keano. Lalu, mencari lagunya di Youtube. Alicia mendengarkannya dengan saksama sambil membaca liriknya.

Alicia terkesan. Lagu tersebut mempunyai makna manis dan rasa penyesalan. Penyesalan karena melewatkan suatu momen indah dan tidak mengabadikannya.

Rasanya, Alicia pun mengalami itu. Ia tidak mengabadikan momennya bersama ibunya. Karena saat itu ia masih sangat kecil, dan Key langsung mengurus dirinya. Yang bisa dilakukannya hanyalah melukiskan momen seperti apa yang ia ingin wujudkan suatu saat nanti.

"Lagu ini, membuatku ingin menangis."

Keano menatap Alicia cemas. "Kenapa? Tidak bagus? Ya sudah kita ganti saja."

Alicia menggelengkan kepalanya. "Bukan. Liriknya sangat bagus, aku tersentuh."

Keano menghela napas lega. "Aku pikir apa."

"Ayo mulai."

🎨🎨🎨🎨🎨🎨🎨🎨

Monica, kekasih Lucas itu saat ini tengah berada di sebuah cafe yang tidak dikunjungi banyak orang. Lebih tepatnya tempat tersebut sangat tertutup dan hanya bisa dikunjungi ketika sudah memesan tempat.

Healer Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang