BAB 23

1.1K 129 12
                                    

****************************************

"Jatuh cinta membuatku sadar. Bahwa aku juga harus bersiap merasakan kehilangan.

****************************************








Alicia terus gelisah sambil memegang ponsel yang diberikan Lucas. Sudah satu jam berlalu, tetapi Lucas tidak kunjung datang. Acara sudah dimulai dan Alicia sudah memotong kue.

Sudah puluhan kali pula Alicia menelepon Lucas, tetapi tidak diangkat. Alicia lebih mengkhawatirkan kondisi Lucas daripada pernyataan perasaannya.

Apa jangan-jangan, Lucas tidak jadi datang karena berubah pikiran? Alicia tidak peduli akan hal itu. Yang terpenting saat ini Lucas hadir dan Alicia bisa mengetahui kalau Lucas baik-baik saja.

Miska memperhatikan Alicia yang terus berdiri di dekat pintu masuk. Celingak-celinguk menunggu kedatangan Lucas. Miska tidak suka melihat Alicia sedih. Oleh sebab itu, ia mencoba untuk mencari informasi.

"Halo, Bara. Kamu tahu di mana Lucas? Apa dia tidak datang? Kamu juga kok belum ke sini?"

Miska menghubungi Bara. Diam-diam Miska mempunyai nomor Bara. Seseorang yang mendengar percakapan mereka tampak kesal dan geram.

"APA?"

Miska memekik kaget. Orang-orang di sekitarnya terkejut dan memandangi Miska bingung. Miska langsung mematikan telepon dan meneriaki Keano.

"Keano!"

Miska berbalik dan mendapati Keano ada di belakangnya. Ia pun langsung memberitahu apa yang terjadi. Keano juga terkejut dan mereka berdua kemudian berlari tergesa-gesa.

Alicia yang menyadari kedatangan Keano dan Miska kebingungan. "Kalian kenapa?"

Miska menatap Alicia sedu. Bola matanya kini sudah tampak berkaca-kaca. Alicia mendekati Miska. "Hei, ada apa?"

"Lucas kecelakaan," jawab Keano.

Alicia membelalakkan matanya menatap Keano. Tubuhnya langsung lemas setelah mendengar kabar buruk itu. Sebelumnya Lucas baik-baik saja dan mengatakan akan datang.

Tanpa basa-basi lagi, Alicia langsung keluar dari Hotel. Tidak peduli akan acaranya, Alicia sangat mengkhawatirkan Lucas. Miska dan Keano menyusul, mereka menaiki mobil dan langsung melaju ke rumah sakit yang diberitahu Bara.

Di sepanjang perjalanan Alicia hanya diam dengan tangan yang bergetar. Wajahnya juga tampak pucat. Ia sangat takut dan khawatir. Miska bisa merasakan itu.

Sebab, Miska pernah merasakan hal yang sama waktu Bara tertembak. Miska seperti kehilangan akal ketika orang yang dicintai terluka. Khawatir, takut, gelisah, dan sedih tentunya.

Miska mengusap punggung Alicia. Mencoba menguatkannya. "Kau harus tenang."

Sesampainya di rumah sakit, terlihat Bara bersama seorang wanita dengan wajah yang tidak jelas karena menggunakan masker dan kacamata, sedang mendorong brankar rumah sakit. Alicia langsung berlari dan menghampiri mereka.

"LUCAS!"

Wanita itu adalah Lucy. Kecelakaan Lucas bertepatan dengan Lucy yang berkunjung ke Paris. Sebenarnya, wanita itu rutin datang untuk mengamati Lucas dari jauh.

Alicia melihat wajah Lucas yang memar dan terluka, sekujur tubuhnya ditutup, Alicia hendak memeriksanya, tetapi dicegah oleh Lucy.

"Minggir!"

Lucy mendorong Alicia agar menyingkir lalu segera membawa Lucas dengan ambulans.

"Izinkan saya lihat Lucas, Tante!" teriak Alicia. Merasa frustrasi.

Healer Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang