BAB 26

1K 118 18
                                    

Temen-temen Minggo minta maaf udah seminggu gak update. Jadwalnya bener-bener berantakan.

Ada pekerjaan yang gak bisa ditinggal. So, i'm so sorry🙏

Thank you udah mau menunggu. Pokoknya thank you somuch🙏💜



🎨🎨🎨🎨



Lucas saat ini sedang senyum-senyum sendiri memandang laptop. Meskipun tidak punya ponsel, Lucas masih bisa menggunakan laptop. Semalam Lucas mengirim email ke Bara, dan memintanya untuk merekam penampilan Alicia.

Lucas memang menurut pada Lucy untuk tidak menghubungi Alicia. Oleh sebab itu, Lucas melakukannya diam-diam. Setidaknya rasa rindunya sedikit terobati.

Sudah puluhan kali Lucas memutar video itu. Ia tidak bosan melihat Alicia, pun begitu menyukai suaranya. Ternyata Keano benar, Alicia memiliki suara yang bagus.

Alicia memiliki banyak kemampuan, hanya saja ia tidak sering memublikasikannya. Pertunjukkan itu juga karena ia membantu Keano.

"Cantik," pujinya sambil tersenyum pahit.

Hanya bisa memandangnya melalui layar, membuat hati Lucas sakit. Dirinya bahkan belum tahu kapan bisa kembali.

"Apa dia akan tetap menungguku? Atau dia akan melupakanku dan mencari yang baru?"

Lucas menghela napas pasrah. Bagaimanapun ia tidak bisa berbuat banyak selain berharap. Berada di kondisi yang sulit seperti ini membuatnya frustrasi.



🎨🎨🎨🎨🎨🎨🎨


Setelah penampilannya selesai, Alicia berkeliling galeri. Ia menjelaskan ketika para tamu tidak mengerti apa maksud dari lukisan-lukisan yang dipajang.

Di ujung sebelah timur, tampak seseorang mengenakan pakaian sekolah seperti Alicia diam termenung di depan lukisan absrak miliknya. Alicia bisa mengenalinya dari belakang. Orang itu adalah Monica.

Alicia mendekati Monica yang tampaknya sudah sangat lama berdiri di sana tanpa pindah sama sekali.

"Apa kamu masih mencari-cari makna lukisan ini?" tanya Alicia.

Monica tiba-tiba terkekeh. Ia membalikkan tubuhnya menghadap Alicia. "Iya. Sampai sekarang aku tidak mengerti."

"Kamu bisa mengartikan apa saja. Apa yang terlintas di pikiran kamu, itu adalah maknanya," jelas Alicia.

"Lucas."

Alicia tertegun. "Apa?"

Monica mengangguk. "Yang terlintas di pikiranku adalah Lucas."

Monica melangkah maju mendekati Alicia dengan ekspresi datar dan dingin. "Lucas membuat lukisan ini menjadi walpaper ponselnya. Menggantikan foto kami berdua sewaktu masih pacaran."

Alicia terkejut setengah mati. Tidak percaya bahwa Lucas melakukan itu. "Tidak ... mungkin."

Monica tertawa pahit. "Ah ... aku sangat ingin marah."

"Ternyata hubungan kami memang sudah berakhir pada waktu itu. Dia kembali pun dengan perasaan yang sudah tercampur dengan pikirannya tentangmu. Aku merasa sangat kecewa karena Lucas memilihmu daripada aku."

Alicia menggeleng-gelengkan kepalanya. "A-aku tidak tahu sama sekali. Aku berani bersumpah aku tidak pernah memberikan foto itu padanya," ucap Alicia meyakinkan.

"Tidak usah meyakinkanku, aku sudah mengerti. Hanya saja hatiku terasa sakit melihat lukisan ini," balasnya. Kemudian beranjak pergi tanpa mengucapkan apapun lagi.

Healer Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang