BAB 7

1.5K 141 0
                                    

****************************************

"Silahkan membenciku. Tapi, tolong jangan sakit, Ibu."

****************************************

Andreas telah mengurus surat izin sakit Alicia. Sekarang mereka akan memnawa Alicia ke dokter untuk memeriksa keadaan kakinya.

Alicia saat ini cemas jika dirinya ketahuan telah berbohong. Jujur saja, Alicia benar-benar tidak ingin membuat orang tuanya kecewa, tetapi Alicia juga harus melindungi Keano. Alicia dilema.

Di tengah-tengah Alicia uring-uringan, suara ketukan pintu terdengar. Panggilan hangat dan lembut itu langsung meruntuhkan keberanian Alicia.

"Sayang, ayo keluar. Papa udah nunggu di bawah."

Alicia menghela napas panjang. Pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti. "Iya, Ma," jawabnya sambil melangkah perlahan keluar kamar.

Setelah menimbang-nimbang cukup lama, Alicia hendak membuka suara untuk menceritakan kejadian sebenarnya pada Key.

"Ma," panggilnya.

"Hm ... kenapa?"

"Ada yang mau Alicia omongin."

"Apa itu? Ngomong aja sayang."

Baru saja mulutnya hendak terbuka, tiba-tiba panggilan Amdreas membuyarkan semuanya.

"Key, di mana kalian?"

"Sebentar!"

"Ayo cepat!" Andreas mendekati Alicia. "Kamu pakai kursi roda, ya? Udah papa siapin."

Alicia benar-benar merasa tidak enak. Andreas begitu detail memperhatikannya. "Pa, Alicia nggak separah itu. Ini juga bentar lagi sembuh. Nggak usah ke dokter ya, Pa?"

"Kita harus ke dokter. Kalau cederanya serius gimana? Alicia kamu jangan anggap remeh. Jatuh dari tangga itu cederanya serius loh."

Alicia frustrasi. Entah bagaimana caranya menjelaskan kepada Andreas. "Pa ...."

"Ayo cepat!"

Tidak ada kesempatan lagi untuk menolak. Andreas tetap kukuh ingin membawanya ke rumah sakit. Hari ini Andreas akan marah besar padanya.

"Mati aku."

Di perjalanan menuju rumah sakit, jantung Alicia terus berdegup kencang. Tangannya tidak bisa berhenti gemetar. Namun, beberapa saat kemudian, seseorang menelepon Andreas.

"Halo?"

"...."

Andreas tiba-tiba menurunkan kecepatan mobilnya. Matanya membesar seperti baru saja mendengar sesuatu yang membuatnya terkejut.

"Kenapa?" tanya Key.

"Oke."

Hanya itu respons Andreas. Setelah itu ia menutup teleponnya. "Itu ... Amel."

Alicia seketika menengang saat Andreas menyebut nama Amel. Nama yang selama ini membuatnya terus merasa rindu.

"Amel kenapa? Jangan setengah-tengah dong ngomongnya!"

"Masuk rumah sakit."

🎨🎨🎨🎨🎨🎨

Kabar Amel masuk rumah sakit adalah kabar buruk untuk yang ketiga kalinya. Sebelumnya Amel sudah pernah dirawat karena melakukan percobaan bunuh diri. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.

Healer Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang