****************************************
"Wajah yang tersenyum melihatku itu, apa aku tak bisa melihatnya lagi sekarang?"
****************************************
Alicia termenung seorang diri di meja belajarnya. Ponsel yang diberikan Lucas tidak pernah absen dari tangannya. Alicia masih terus menanti Lucas. Panggilan atau pesan pun sampai sekarang belum Alicia terima.
Bingung sekali rasanya harus bersikap apa seperti sekarang. Untuk pertama kali dalam hidupnya Alicia menyukai seseorang sampai seperti ini. Alicia belum mahir, dulu Alicia hanya tahu belajar-belajar dan belajar.
"Kamu di mana?"
Alicia kembali teringat ketika Lucas ke rumahnya dalam keadaan mabuk. Saat Lucas memeluknya, tidur di sampingnya, merasakan betapa rapuhnya ia. Alicia tindu itu semua.
Setiap hari Alicia selalu menelepon dan mengirim pesan. Berharap ada balasan, tetapi tidak. Ponsel Lucas mati.
Besok pameran berlangsung. Alicia tidak memiliki semangat sama sekali. Rindu ini membuatnya gila.
Di sisi lain, Lucas tengah berusaha mencari ponselnya yang disembunyikan Lucy. Lucas tahu ponselnya tidak hilang. Lucy menyembunyikannya karena takut Lucas terus berhubungan dan akan membahayakan Alicia sendiri.
Meskipun begitu, Lucas tidak bisa menahan dirinya. Kemarin Lucas juga sudah mencari, tetapi tidak dapat. Entah di mana Lucy mrnyembunyikannya. Hebat sekali.
Lucas mencari akal. Ia melihat seorang asisten yang biasa membersihkan kamar Lucy. Ia pun berlari menghampirinya, menariknya masuk ke kamar Lucy.
"Eh, Tuan mau apa?!"
Lucas menutup mulutnya dengan telunjuk. Asisten itu terpaku menatap mata Lucas yang begitu bersinar dan wajahnya yang tampan. Umurnya yang masih dibilang muda tentu saja bisa kepincut dengan pesona Lucas.
"Aku cari ponselku. Kalau kau tahu di mana?" tanyanya.
Ia menggeleng. "Tidak."
Lucas mundur, sambil tangannya masuk ke saku celana. "Yakin?"
"I-iya," jawabnya lagi dengan sedikit gugup.
Lucas menghela napas kesal. Kemudian memegang bahu asisten tersbut, dan mendorongnya hingga menyentuh pintu kamar. Posisi mereka saat ini sangat dekat. Lucas mengunci tubuhnya sampai tidak bisa bergerak.
"Masih mau diam?"
Jantunya berasa ingin copot. Tentu saja ia cewek normal yang akan deg-degan jika diperlakukan seperti itu oleh cowok tampan.
Tangan asisten itu terangkat, Lucas mengikuti arah tangannya dan ternyata ia menunjuk ke jam dinding. "Di-di sana ada berangkas. Di dalam sana."
Lucas menariknya ke belakang tubuhnya, lalu membuka pintu dan mendorongnya keluar. Setelah itu, Lucas mengunci kamar Lucy.
"Apa-apaan itu tadi? Dia memanfaatkanku?" Asisten itu kecewa. Tidak habis pikir. "Untung saja dia tampan."
Dengan cepat Lucas memanjat ranjang tidur Lucy dan membuka brankas di balik jam dinding. Lucas tidak tepikir Lucy mempunyai brankas rahasia dan menyimpannya di sana.
"Pakai sandi segala sih?"
Kesal. Lucas harus berpikir keras lagi apa sandi yang dipasang. Lucas mencoba memasukkan ulang tahun Lucy, tapi gagal. Begitu juga dengan ulang tahunnya, John, bahkan Lucas memasukkan Mike juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer Girl✔
Teen Fiction"Gadis sederhana sang penyembuh luka." Alicia tidak menyangka bisa bertemu dengan berandal seperti Lucas. Lucas juga tidak pernah membayangkan bertemu dengan cewek polos seperti Alicia. Mereka berdua sama-sama tidak sadar, kalau ketidak-inginan me...