BAB 21

1.2K 137 17
                                    

****************************************

"Aku tidak tahu sejak kapan dan bagaimana akhirnya. Aku hanya tahu kalau aku menyukaimu."

****************************************





Mike sedang rapat untuk perencanaan properti baru yang akan diluncurkan. Karena sebentar lagi pelantikan, Mike berusaha keras agar ia mendapat hasil yang maksimal.

Sejauh ini ide Mike selalu diterima baik dipasaran. Itu karena Mike memang memiliki bakat dan ia juga sangat cerdas. Saat ini Mike adalah direktur dengan saham tertinggi di atas saham Lucy, mantan istrinya.

Namun, sayangnya kerja keras Mike akan dimanfaatkan dengan tidak baik oleh istrinya yang sekarang. Emma bukan wanita yang baik, ia akan merebut semua harta Mike dan hak Lucas dan Lucy untuk dirinya dan Jino.

Emma sudah merencanakannya dengan sangat baik. Apalagi Jino saat ini sedang menjalani studi S2. Emma mempersiapkan Jino untuk memuluskan jalan rencananya. Mike buta tidak dapat melihat betapa busuknya Emma.

Setelah rapat selesai, Mike keluar dari ruangan dan berniat kembali ke ruangannya. Di tengah jalan, ia melihat sosok yang sudah lama tidak ia temui. Wanita berambut gonjes yang tidak menua meski usianya sudah tidak muda.

Sosok itu pernah mengisi hati Mike, Mike pernah mencintainya dengan sangat, tetapi tiba-tiba semuanya jungkir balik dengan satu kedipan mata. Mike menjalin hubungan dengan sekretarisnya, yaitu Emma. Dulu.

Mereka berpapasan di lorong menuju lift. Lucy menghentikan langkah dan memandang Mike tanpa ekspresi.

"Aku pikir kau sangat bekerja keras," ucap Lucy.

"Memang. Sebentar lagi aku akan mendapatkan posisi itu," balasnya.

Lucy tersentum sambil menunduk. Ia merasakan miris, Mike tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Ia tidak tahu sebenarnya ia hidup dengan siapa.

"Sampai kapan kau akan terus seperti ini? Bukalah matamu. Hidup dengan musuh itu menyedihkan."

Mike menyengitkan dahi. Tidak mengerti maksud perkataan Lucy. "Apa maksudmu?"

"Cari tahu saja sendiri. Aku sarankan lebih cepat. Sebelum kau kehilangan segalanya."

"Kau mencoba memprovokasiku karena kau takut akan kalah?"

Lucy terkekeh. "Untuk apa aku takut kalah jika akhirnya akulah yang akan menang? Cemaskan dirimu. Kau hanya sendiri."

Lucy berlalu dari hadapan Mike masuk ke dalam lift. Meninggalkan Mike yang masih mematung dengan perasaan bingung. Apa yang dikatakan Lucy membuat pikirannya berputar-putar.

Siapa musuh?

Kenapa aku akan kehilangan segalanya?

Apa yang tidak aku ketahui?

Pertanyaan itu terus berputar-putar hingga membuat Mike sakit kepala.

Ternyata, ada seseorang yang melihat Mike dan Lucy berbicara berdua. Ia sepertinya mata-mata dari Emma. Ia pun langsung melaporkannya melalui pesan.

Healer Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang