BAB 32

1K 116 17
                                    

SPECIAL HARI RAYA IDUL ADHA🎉

HAPPY EID ADHA BAGI YANG MUSLIM🙏💜

HAPPY READING!! ENJOY YA😄



Bara merebahkan tubuhnya di atas kasur Lucas. Malam ini ia berniat menginap di rumah sahabatnya itu. Lucas pun sudah mengizinkannya.

Bara menatap langit-langit kamar Lucas dengan tatapan kosong. Kejadian Keano memukulinya, membuat Miska menangis, terus terngiang-ngiang. Ada perasaan menyesal, sakit, tapi juga lega.

Menyesal karena membiarkan Keano untuk mendekati Miska, sakit karena melihat Miska menangis, lega karena semuanya sudah berakhir.

Sejujurnya, Bara pun memiliki perasaan yang sama terhadap Miska, tetapi ia tidak ingin mengatakan itu dan berbohong kalau ia tidak menyukainya. Beruntung Miska melihat ia tidak sengaja berpelukan dengan Monica.

Semua itu karena Bara tidak bisa selamanya bersama dengan Miska. Setelah lulus, Bara akan pulang ke rumah orang tuanya di Sydney. Di sini ia tinggal sendiri dengan dibiayai oleh Lucy untuk menjaga Lucas.

Bodoh jika Bara tidak menyadari perasaan Miska, tetapi ia tidak bisa melakukan apa pun. Biarlah Miska bahagia dengan Keano yang akan selalu di sampingnya. Pikirnya.

"Kau sendiri yang relain dia, kau juga yang galau," celutuk Lucas yang tiba-tiba saja masuk ke dalam. Menangkap Bara yang tengah melamun.

"Jangan tiba-tiba jadi peramal."

Lucas mengambil posisi rebahan di sebelah Bara. "Sesakit itu?" tanyanya.

Bara mengangguk. "Iyalah! Coba aja Alicia sama yang lain. Bohong besar kalau bilang baik-baik saja."

"Terus kenapa direlain?" tanya Lucas lagi.

Bara mengembuskan napas panjang. "Sebentar lagi aku pulang, kau juga akan dijemput tante Lucy. Aku tidak akan pernah kembali lagi ke sini."

"Seharusnya kau memperjuangkannya. Masa sudah mengaku kalah sebelum berperang," cetus Lucas.

"Aku sudah berperang, dengan diriku sendiri."

"Jangan-jangan kau sudah punya tunangan di Sydney?" tebak Lucas asal.

"Matamu itu tunangan!"

Lucas terkekeh. "Bercanda."

Bara mengalihkan pembicaraan. Meneruskan topik tentang perasaannya dengan Miska sama sekali bukan hal yang bagus. Malah akan semakin membuatnya menyesal dan patah hati.

"Alicia mana?"

"Di kamar sebelah," jawab Lucas.

"Kau akan tidur dengannya?" tanya Bara polos.

"Menurutmu?"

"Pasti. Kalau aku yang tidur dengannya, aku tidak akan bangun lagi besok," balas Bara, disetujui oleh Lucas.

"Udah ngapain aja?"

Pertanyaan Bara membuat Lucas menyipit tajam. Sedangkan ia hanya terkekeh mendapati Lucas berekspresi seperti itu.

"Kenapa wajahmu seperti itu? Aku, kan, cuma bertanya!"

"Aku tidak gila mau berbuat macam-macam. Dan aku tidak senekat itu juga!"

Bara hanya mengangguk-angguk sambil menahan tawanya. Sebenarnya ia sudah tahu, Lucas tidak akan melakukan hal gila. Ia hanya mencoba menggodanya saja.

Healer Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang