BAB 33

824 96 16
                                    

Kota New York saat ini tengah panas terkait kasus kecelakaan Mike. Belum lagi perusahaan menjadi goyang karena tidak ada yang duduk di kursi kepemimpinan. Masalah semakin memuncak kala rumah sakit memberi kabar bahwa Mike tidak bisa diselamatkan. Alias meninggal dunia.

Kabar itu membuat semua orang termasuk John panik. Bagaimana jadinya perusahaan jika Mike tiada? Lucy pasti tidak akan mau menggantikannya sampai dendamnya terbalas.

John tidak mengerti permainan ini. Keadaan seakan jungkir balik di waktu yang tidak terduga. Ia berencana untuk segera mengadakan rapat darurat dengan para dewan dan pemilik saham untuk berdiskusi mengenai hal ini.

Di sisi lain, Emma tampak menangis di liputan siaran langsung saluran berita yang pernah mempekerjakan Key.

Sambil memakan camilan Biscuit Ball Chocolate, Key menyaksikan berita itu dengan saksama. Mulutnya tidak berhenti mengunyah dan terus memasukkan camilan itu terus-menerus.

"Hm ... aku harus makan banyak supaya mulutku tidak berkata kasar pada wanita itu," celutuk Key dengan suara tidak jelas.

Andreas yang baru saja selesai mandi menghampiri istrinya itu dan mencomot camilan miliknya.

"Berita apa?" tanya Andreas.

"Itu, kau tahu bukan Johnicole Group? Presiden Direkturnya sudah berganti. Beberapa hari yang lalu dia kecelakaan dan sekarang dikabarkan meninggal. His! Aku ingin sekali menjambak wanita itu," gerutu Key kesal.

"Kenapa kesal? Bukannya tidak ada urusannya denganmu?" sahut Andreas.

Key merotasi kedua matanya. "Kau ini ... dasar tidak tahu permainan gelap istri kedua pengusaha. Sudah jelas ini semua rencana dia supaya nanti anaknya bisa menjabat menggantikan posisi suaminya!"

Andreas mengangkat sebelah alisnya. "Bagaimana kau bisa tahu?"

"Dulu papa sering dapat pekerjaan seperti itu. Istrinya pasti bermain curang di belakang suaminya. Dia pun pasti sudah membeli saham semua suara pemegang saham dan akan menyalip kedudukan pemegang saham jadi yang paling tinggi," jelas Key panjang lebar.

Andreas tercengang mendengarnya. Tidak heran juga Key bisa tahu tentang hal itu. Dulunya ia memang hidup sebagai anak seorang gangster.

"Apa kau akan melakukan itu padaku juga?"

Key lengsung mendelik dan memukul kepala belakang Andreas. "AKU BILANG ITU ISTRI KEDUA. AKU, KAN, ISTRI PERTAMAMU!"



🎨🎨🎨🎨🎨🎨🎨

Lucy dan antek-anteknya sedang rapat di ruang kerja rahasianya. Tepatnya di sebuah hotel yang selalu ia gunakan. Sudah ada beberapa mata-mata yang ia kirim untuk menyusup ke anak buah Emma. Mereka sudah membawa beberapa bukti konkret yang akan ia jadikan senjata untuk melawan Emma.

Bukti yang dikumpulkan berupa; rekaman suara, diagnosis dokter, rekaman CCTV, dan salinan beberapa bukti yang awalnya sudah dihapus oleh Emma.

"Kerja bagus. Kalian tidak ketahuan, kan?" tanya Lucy.

Mereka bertiga menggeleng. "Tidak, Mrs."

Lucy tersenyum senang. Kemudian ia langsung mengambil laptopnya untuk menyalin data. Setelah itu, barulah ia akan menjalankan rencana untuk mencari keberadaan Mike yang mungkin tidak benar-benar meninggal atau bisa jadi sudah terbunuh.

Apa pun itu, Lucy harus segera menemukannya dalam keadaan hidup atau mati. Dendamnya akan terbayar lunas saat wanita licik itu hancur dan mendekam di penjara.

Namun, tampaknya rencana Lucy tidak berjalan mulus. Emma ternyata mengetahui lokasi hotel Lucy. Pintu ruangan didobrak menggunakan alat besi, lalu dari atap jatuh orang-orang suruhan Emma menggunakan topeng. Lucy terkejut dan langsung menghindar. Dahinya sempat terkena serpihan tajam dari lampu yang pecah.

Healer Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang