BAB 8

1.4K 150 17
                                    

Andreas memutuskan untuk tinggal di New York sampai kondisi Amel membaik. Mereka menempati rumah mereka yang ada di sana. Andreas sengaja tidak menjualnya karena bisa mereka tempati jika sewaktu-waktu berkunjung.

Amel sudah sadar, tapi kondisinya masih lemah. Alicia tidak berani masuk melihat Amel dan memilih melihatnya dari luar. Dirinya tahu bahwa Amel masih tidak ingin melihat dirinya.

Alicia pun pergi, meninggalkan Key dan Andreas yang mencoba untuk berbicara dengan Amel. Ia pergi ke tempat yang mungkin bisa menghapus rasa sedihnya.

Alicia mengunjungi pameran seni setelah diberi informasi oleh polisi yang ia tanya. Sungguh sebuah keberuntungan. Pameran tersebut dilaksanakan saat dirinya sedang sedih. Melihat lukisan akan membuat Alicia merasa lebih baik.

Saat sampai, banyak sekali orang yang mengunjungi galeri. Senyum mereka menunjukkan betapa antusias mereka dengan pameran tersebut. Alicia pun demikian, ia mengembangkan senyumnya mencoba menikmati dan melupakan masalahnya.

Lukisan-lukisan yang terpajang begitu indah. Alicia menyukai gestur yang lembut dan menenangkan. Favoritnya seperti bunga, tumbuh-tumbuhan, dan air. Jadi, Alicia sering melukis pemandangan hutan, laut, dan antariksa menjadi salah satu kesukaannya.

Ketika Alicia tengah menikmati lukisan, seseorang berdiri tegak menatapnya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Mata elangnya begitu tajam memperhatikan wajah Alicia dari samping. Ia perlahan melangkah mendekat, dan mengejutkan Alicia dengan kehadirannya.

"Seluas apapun New York. Aku tetap bisa menemukanmu."

Alicia menoleh ke samping, melihat seseorang yang berbicara. Matanya langsung membelalak lebar melihat sosok yang sangat tidak asing untuknya.

"Lucas?"

Alicia tidak tahu bagaimana Lucas bisa berada di New York dan menemukannya di galeri. Satu hal yang ia tahu, cowok dingin itu ada di hadapannya.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Alicia bingung.

Tidak menjawab pertanyaan Alicia. Lucas malah meraih tangan Alicia dan membawanya keluar galeri. Alicia tidak menolak dan mengikuti saja ke mana Lucas membawanya.

Lucas membawanya masuk ke dalam mobil. Mobil yang berbeda dengan yang ia tumpangi di Paris. "Mau ngapain?"

Hening.

"Kok kamu diam? Kamu ngapain di sini? Dari mana kamu tahu aku ada di galeri? Kamu bolos sekolah?"

Alicia menyerang Lucas dengan pertanyaan bertubi-tubi, membuat cowok berambut blonde itu pusing.

"Satu-satu kalau nanya."

Alicia mengerutkan dahinya. Merasa kesal dengan Lucas, padahal ia sudah bertanya sejak tadi. "Kamu ngapain di sini?"

"Luka aku udah sembuh."

Alicia semakin bingung. "Maksudnya? Kamu jauh-jauh ke sini cuma mau bilang soal luka itu?"

Lucas berdehem.

Alicia terperangah. Tidak percaya seorang Lucas membuang-buang waktunya hanya untuk itu. "Terus dari mana kamu tahu aku ada di galeri?"

"Memangnya pelukis datang ke bar?"

Bukan itu jawaban yang diharapkan Alicia. Jawaban Lucas selalu saja membuatnya bingung. "Terserah."

Suasana menjadi sangat hening setelah itu. Alicia tidak berniat berbicara lagi karena sudah sangat kesal dengan Lucas. Di tengah keheningan mereka, tiba-tiba seseorang yang mengenakan pakaian serba hitan mengetuk pintu mobil Lucas.

Healer Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang