Part 13

1.1K 113 32
                                    

Happy Reading 💞💞💞

Ashley masuk ke apartemennya dengan menenteng sebuket bunga mawar putih. Bunga yang tadinya dititipkan pada sekretarisnya oleh seseorang misterius yang tidak ingin memberi tahu identitasnya.

Sejak tadi Ashley sudah sangat penasaran untuk membaca secarik kertas yang diletakkan dalam amplop kecil berpita merah di bunga itu. Ashley tidak bisa menebak siapa pemberinya, tapi siapapun itu yang pasti orang tersebut sudah berhasil membuat Ashley merasa senang. Ia memang selalu menyukai mawar putih.

Setelah sampai di kamarnya, Ashley duduk di atas ranjang sembari membuka amplop yang berisi secarik kertas tersebut.

Bunga indah untuk wanita terindah.

Begitulah kalimat pertama yang Ashley baca dalam tulisan itu. Kalimat yang membuat senyumnya perlahan mengembang.

Aku akan menjelaskan satu per satu tentang makna bunga ini,

Pertama tentang keanggunan, tapi kurasa bunga ini masih belum bisa menandingi keanggunan yang selalu kau tampilkan. Hei, aku tidak berbohong. Aku hanya mengatakan kebenaran yang selalu membuatku takjub.

Entah bagaimana senyum Ashley semakin melebar membacanya. Ia bahkan langsung merebahkan dirinya di ranjang guna mencari posisi ternyamannya untuk membaca.

Kedua tentang ketulusan. Kali ini aku tidak bercerita tentangmu, tapi tentangku yang ingin menunjukkan ketulusanku untuk mendapatkan maafmu.

Untuk sesaat Ashley mencium bunga yang masih berada dalam pelukannya. Dari sekian banyak bunga mawar putih yang pernah diterimanya, kenapa rasanya bunga ini memiliki harum yang berbeda? Harum spesial yang membuat Ashley begitu menyukainya.

Sepertinya Ashley mulai mengetahui siapa sosok misterius yang memberikan bunga ini. Kali ini Ashley menunjukkan senyum gelinya. Astaga! Ia tidak menyangka Andrew bisa melakukan cara seperti ini untuk mendapatkan maafnya.

Ketiga tentang cinta sejati. Jika yang pertama tentangmu dan yang kedua tentangku maka yang terakhir ini tentang kita. Aku tidak bisa menjelaskannya lebih lanjut karena sekarang aku hanya bisa menjadikannya sebuah harapan besar. Jika kau penasaran dengan penjelasan selanjutnya maka kau hanya perlu memberikan izin agar harapanku itu bisa menjadi wujud yang nyata.

Ashley memegangi dadanya. Tiba-tiba saja ia merasakan getaran aneh yang sebelumnya tidak pernah dirasakannya.

Jadi, Ashley White bersediakah kau memaafkan pria tampan yang sekarang ini sudah membuatmu tersenyum?

Ashley mendengus, walaupun begitu senyumnya masih tidak memudar sedikitpun. Andrew benar-benar memiliki tingkat kepercayaan diri yang berlebihan.

Baiklah. Terimakasih karena sudah memafkanku. Sampai bertemu besok.

See! Ashley bahkan tidak bisa menahan tawa gelinya setelah membaca kalimat penutup itu. Bagaimana bisa Andrew seyakin itu kalau Ashley memaafkannya? Ini benar-benar menggelikan.

***

Rasa dingin yang menusuk kulit mengusik tidur Abigail. Abigail semakin meringkuk tepat seperti janin dalam kandungan yang mengharapkan kehangatan. Tapi rasa dingin itu tak kunjung hilang, justru semakin kuat menghantam hingga membuat sekujur tubuhnya gemetar.

Abigail membuka mata mendapati dirinya masih berada di ruang keluarga dengan posisi tidur menyedihkan yang hanya beralaskan karpet. Sudah pukul satu dini hari, itu artinya sudah empat jam Abigail terlelap.

Dengan gerakan perlahan, Abigail bergerak duduk. Beberapa kali diusapnya lengannya yang masih terasa dingin. Seluruh tubuhnya terasa pegal dan juga tangannya terasa kebas. Mungkin karena ia sudah terlalu lama bertahan dalam posisi tidur meringkuk dengan berbantalkan tangannya seperti tadi.

Hello, Miss.A!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang