Part 26

1.7K 183 57
                                    

Happy reading 💞💞💓

Kabar mengejutkan lagi-lagi datang dari Abigail Jenner. Seluruh pertanyaan atas berhentinya Abigail dari kariernya kini sudah terjawab. Mantan model cantik itu ternyata sedang berjuang melawan penyakit Spinocerebellar Degeneration yang dideritanya.

Penyakit langka yang menyerang otak kecil dan tulang belakang itu berhasil melemahkan pergerakan Abigail. Kondisi Abigail yang tidak bisa lagi berjalan membuatnya harus menggunakan kursi roda. Kini Abigail hanya bisa bergantung pada orang lain untuk melakukan segala aktivitasnya.

Akun media sosial Abigail sudah dibanjiri oleh ungkapan kesedihan para penggemarnya⸻

Blipp...

Layar TV berubah gelap, menghentikan tampilan berita Abigail yang siang ini memenuhi segala media New York.

Setelah mematikan TV, Christy menatap cemas Abigail yang duduk mematung di ranjang dengan tatapan kosongnya. Wajah Abigail tampak pucat sementara kedua tangannya yang mencengkeram bantal tampak gemetaran. Berita itu pasti sangat mengejutkan dan menyakiti Abigail.

Christy tahu hari ini akan terjadi. Sepandai-pandainya mereka menyembunyikan kondisi Abigail, tetap saja pergerakan Abigail yang sering keluar masuk rumah sakit untuk melakukan terapi, pada akhirnya bisa tercium juga oleh media.

"Abey," panggil Christy selembut mungkin.

"Tolong katakan pada mereka untuk tidak mengasihaniku, Chris!"

Bisikan ketidakberdayaan yang mengantarkan sengatan nyeri bagi siapapun yang mendengarnya. Termasuk Christy yang langsung menggigit kuat bibirnya guna meredam tangisan kesedihannya.

Topeng keceriaan yang selama ini Abigail pakai sudah terlepas menyisakan sosoknya yang rapuh. Alasan terkuat yang membuat Abigail menyembunyikan penyakitnya karena ia tidak ingin dikasihani. Ia tidak ingin orang-orang menganggapnya lemah dan tidak berguna. Dan sekarang, berita di media itu berhasil mewujudkan ketakutan Abigail.

"Kau harus sadar bahwa tidak ada orang sakit yang tidak memerlukan bantuan orang lain."

Kalimat Andrew beberapa waktu lalu yang masih terngiang jelas di kepala Abigail seakan ikut menghantam kesadaran Abigail akan ketidakberdayaannya. Satu-satunya orang yang selalu menjadi alasan untuk Abigail bahagia justru hanya bisa mengantarkan luka untuknya, menghancurkan semua asa yang pernah dibangunnya.

"Mereka benar. Sekarang aku hanya bisa bergantung pada orang lain," kata Abigail pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari TV. "Maaf karena sekarang aku hanya bisa menyusahkanmu, Chris!"

"Apa yang kau katakan? Itu tidak benar, Abey," sanggah Christy sembari mendekat dan duduk di tepi ranjang. Ditatapnya wajah Abigail yang menunjukkan raut penuh luka.

"Aku sudah berusaha. Aku selalu melawan rasa lelah dan sakitku setiap kali terapi. Namun kakiku tetap tidak bisa bergerak seperti biasanya. Aku takut, Chris. Aku takut seluruh anggota gerakku tidak akan berfungsi lagi. Aku takut saat aku harus kehilangan suaraku. Aku takut orang-orang akan mengabaikanku karena aku tidak bisa melakukan apapun lagi."

Ada getaran dalam suara Abigail saat menyuarakan ketakutan yang berusaha disembunyikannya. Selama ini Abigail memang terkesan pasrah dengan penyakitnya. Ia bahkan terlihat tidak peduli ketika kondisinya semakin memburuk.

Nyatanya semua yang dialaminya sangat menakutinya. Saat pertama kali Abigail terbangun dengan kedua kaki yang tidak mampu lagi bergerak normal, Abigail benar-benar merasa hancur. Untuk pertama kalinya Abigail merasa tidak berguna saat setiap hari ia selalu menyusahkan orang lain karena kelemahannya.

Hello, Miss.A!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang