Happy Reading 💞💞💞
"Dimana ibuku?"
Andrew bertanya pada salah satu pelayan yang akan melewatinya. Andrew baru saja pulang dari kantor, tapi tidak mendapati keberadaan Hanna di mansionnya.
Biasanya Hanna akan menunggu kepulangannya dengan menonton TV di ruang keluarga ataupun membaca buku di ruang utama mansion. Jikapun Andrew lembur, ibunya itu pasti sudah terlelap di kamarnya.
"Nyonya sedang berada di kamar Nona Abey, Tuan."
"Abey?" ulang Andrew memastikan.
"Ya, Tuan."
Setelah pelayan itu mengangguk, barulah Andrew beranjak menuju kamar Abigail dengan membawa segala tanda tanya dalam benaknya. Untuk apa ibunya berada di kamar Abigail disaat penghuninya tidak berada disana? Mungkinkah wanita itu sudah kembali?
Pemandangan Hanna yang sedang duduk di tepi ranjang sembari memandangi sebuah figura berukuran sedang menyambut penglihatan Andrew begitu membuka pintu kamar Abigail. Ini pertama kalinya Andrew masuk ke kamar ini.
Luasnya tidak terlalu berbeda dengan kamar Andrew. Bedanya hanya di bagian warna cat dinding silver serta furniture yang menunjukkan sisi feminimnya.
Andrew menutup pintu lalu berjalan pelan menghampiri ranjang. Tapi semakin Andrew masuk, semakin terlihat pula pernak-pernik kamar yang sebagian besar diisi dengan foto-fotonya.
Andrew mendekat, menatap tak percaya satu per satu gantungan foto polaroid yang dihiasi pita serta pin berbentuk bintang. Semua foto itu diambil tanpa sepengetahuannya.
Saat Andrew terlelap di atas meja kerjanya bersama tumpukan berkas. Saat Andrew menyeruput kopinya di meja makan. Saat Andrew menggendong Aldrich di pundaknya. Saat Andrew tampak serius memandangi laptopnya, dan masih banyak lagi.
"Bagaimana, Sayang? Apa kau sudah mendapatkan kabar tentang Abey?"
Suara penuh kecemasan Hanna menarik fokus Andrew untuk menatap ibunya yang kini sudah berdiri di sebelahnya. Sudah terhitung tiga hari Abigail tidak kembali ke mansion ini sejak pesta perayaan ulang tahun perusahaan Andrew. Sejak itu pula ibunya tidak berhenti mencemaskan wanita itu.
Andrew menggeleng kecil. Andrew memang tidak tahu keberadaan Abigail sekarang karena memang ia tidak pernah mencari tahu. Bagi Andrew itu bukanlah hal penting disaat masih banyak hal penting yang harus ia kerjakan. Salah satunya adalah memperbaiki hubungannya dengan Ashley.
Pernah sekali Andrew menanyakan keberadaan Abigail pada Arthur. Itupun karena pemaksaan ibunya. Nyatanya Arthur juga tidak tahu keberadaan wanita itu setelah Chris menjemputnya dari apartemen Arthur.
Abigail Jenner, ada atau tidaknya wanita itu selalu saja membuat kekacauan. Apa Abigail pikir mansion ini adalah hotel yang bisa disinggahi lalu ditinggalkan sesuka hatinya? Bisa-bisanya wanita itu pergi tanpa memberikan kabar sama sekali pada Hanna yang sekarang sangat mencemaskannya.
"Dia sudah dewasa, Mom. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya sampai seperti ini!"
Bisa Andrew lihat bahu Hanna merosot lesu. Desahan kekecewaan terdengar lirih dari bibirnya sebelum berkata, "Abey pasti merasa kesepian sekarang."
Hanna sudah mendengar semua kejadian di pesta waktu itu saat dimana perdebatan antara Morgan dan Abigail terjadi, hingga Morgan menampar pipi putrinya itu. Saat itu Hanna benar-benar marah besar pada Morgan, walau pria paruh baya itu mengatakan sangat menyesali perbuatannya.
Hanna tahu Morgan sangat menyayangi Abigail, hanya saja pria paruh baya itu terlalu keras kepala dan egois hingga selalu menciptakan kesalahpahaman bagi Abigail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Miss.A!
RomanceHidup itu pilihan. Tapi kenapa memilih terasa sulit? Setidaknya itulah yang dirasakan oleh seorang Andrew Reeve. Pilihan sulit itu hadir saat dua wanita masuk ke dalam kehidupannya dan berhasil mengacaukan perasaannya. Siapakah yang akan Andrew pili...