Part 3

1.2K 125 7
                                    

Happy Reading 💞💞💞


"Apa kau ingin membunuhku?"

Suara bising di salah satu ruang pemotretan mendadak hening ketika bunyi jatuh kamera disusul dengan bentakan Abigail terdengar. Semua staff yang tadinya sibuk dengan aktivitasnya masing-masing kini terdiam memandang secara bergantian Abigail, sang fototografer dan kameranya yang terjatuh.

"Aku bisa mati berdiri jika kau terus mengatur semua gerakanku."

Abigail membuka jaket kulitnya lalu menghempaskannya pada sang fotografer yang sekarang terlihat pucat. Seluruh staff yang menyaksikan itupun hanya bisa diam menatap iba rekan kerjanya.

"Harus seperti ini, harus seperti itu! Kurang ini, kurang itu! Kenapa bukan kau saja yang menjadi modelnya jika menurutmu semua gerakanku salah?"

Gawat! Suasana hati Abigail sedang tidak baik. Begitulah yang ada dalam pikiran semua staff disana. Abigail memang tidak pernah benar-benar marah. Hanya saja jika suasana hati Abigail sedang tidak baik, maka wanita itu akan bersikap menyebalkan dan cenderung kasar.

Tidak ada yang berani menentang Abigail. Jelas saja, wanita itu adalah putri pengusaha terkenal di industri hiburan yang salah satunya membawahi agency ini.

"Chris!"

Christy, manajer sekaligus sahabat Abigail yang duduk di ujung ruangan terpaksa bergerak mendekati Abigail yang memanggilnya.

"Apa menurutmu poseku seperti ini buruk?"

Christy menatap malas ke arah Abigail yang sedang menunjukkan pose terbaiknya. Dibandingkan menjawab, Christy lebih memilih menegur Abigail yang menurutnya menunjukkan sikap berlebihan. "Abey!"

"Aku tidak mau melanjutkan pemotretan ini lagi."

Christy menggeleng. Walau sudah terbiasa menghadapi tingkah absurd Abigail namun tetap saja ia masih kewalahan dibuatnya. "Tidak bisa, Abey! Waktu terbit majalah ini sebentar lagi."

"Ayahku memiliki ratusan model, Chris. Kau bisa memilih salah satunya untuk menggantikanku."

"Tidak semudah itu, Abey⸻"

"Apa kau ingin kupecat?"

Abigail menyela cepat membuat Christy terpaksa menelan kembali protesnya. Ini adalah senjata paling ampuh Abigail untuk membuat Christy mematuhinya.

"Baiklah. Aku akan mengurusnya." jawab Christy pasrah.

"Kenapa kau terlihat pucat, Clark?"

Clark, sang fotografer yang tadi menjadi korban atas sikap menyebalkan Abigail tampak tergagap dengan tatapan horor.

Abigail memandang ke arah kamera yang sudah hancur dalam genggaman Clark sebelum terkekeh geli.

"Ah, jangan khawatir! Aku akan segera menggantinya. Kau dengar itu, Chris?"

"Hmm.." Christy menyahut malas.

"Kenapa lagi?" tanya Abigail kesal saat mendapati semua mata mengarah padanya. "Astaga! Astaga! Berhentilah memandangiku seakan-akan aku adalah hantu menakutkan!"

"Miss Jenner."

Salah satu staff memberanikan diri berbicara setelah merasakan perubahan mood Abigail.

"Ya?"

"Apakah kita bisa melanjutkan pemotretan ini lagi nanti?" tanya staff pria itu dengan sangat hati-hati.

"Apa kau sedang mengaturku?"

Abigail memicing tidak suka membuat staff tersebut menggeleng panik.

Hello, Miss.A!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang