Part 28

1.4K 172 42
                                    

Halooo 🙋🙋
Aku kembali.
Semoga masih ada yg setia baca cerita ini...
Terimakasih untuk segala doanya teman2, doa yg baik kembali untuk kalian 😇

Happy Reading 💞💞💞

“Apa kau tidak bisa menyetir lebih kencang lagi, Arthur?”

Andrew menggeram, merasa kecepatan mobil yang dikemudikan Arthur sangat lambat walau sebenarnya sudah melebihi batas maksimal yang diharuskan. Andrew tidak peduli lagi pada peraturan, yang diinginkannya saat ini hanyalah segera sampai di tempat Abigail.

Sejak tadi hati dan pikirannya terus dipenuhi kekhawatiran besar akan wanita itu. Mendengar Abigail terjatuh rasanya sama seperti saat mendengar ibunya mendapat serangan. Demi Tuhan, Andrew tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa wanita itu.

Seperti yang diperintahkan Andrew, Arthur menaikkan laju mobilnya. Sama Seperti Andrew, pria itu juga begitu mengkhawatirkan Abigail. Melihat Abigail terluka adalah hal yang tidak pernah Arthur inginkan dalam hidupnya.

Sebenarnya Arthur sangat menentang keinginan Andrew yang ingin bertemu dengan Abigail. Selain karena Abigail tidak ingin melihat Andrew lagi, Arthur juga khawatir Andrew akan menyakiti Abigail seperti yang dulu dilakukannya.

Namun setelah melihat wajah cemas Andrew dan mendengar permohonan pria itu, jadilah Arthur membiarkannya.

Setengah jam kemudian barulah mereka sampai di apartemen Abigail. Apartemen yang baru dibeli wanita itu setelah kepulangannya dari Jepang. Wajah cemas Christy menjadi pemandangan pertama yang mereka lihat ketika pintu apartemen Abigail terbuka.

“Syukurlah kau sudah datang, Arthur. Aku sudah berusaha membujuk Abey ke rumah sakit, tapi dia tidak mau mendengarkanku. Aku takut kondisinya semakin memburuk akibat terjatuh tadi.”

“Bagaimana bisa dia terjatuh? Kenapa kau tidak menjaganya dengan baik?”
Rupanya Christy terlalu cemas hingga baru menyadari kehadiran Andrew yang sedang menatapnya dengan pandangan menghakimi.

Rasa panas pun mendadak memenuhi kepala Christy, sorotnya menajam ketika berkata, “Aku tidak pernah memintamu untuk mengajak seorang bajingan ke tempat ini, Arthur.”

“Aku datang kesini untuk melihat keadaan Abey, Ms.Swift.”

“Ah, jadi kekasihmu yang menyuruhmu kesini.”

“Ini tidak ada kaitannya dengan Ashley.”

“Benarkah? Kalau begitu, kurasa tidak ada alasan lain yang mengharuskanmu untuk datang ke tempat ini.”

“Aku mengkhawatirkan kondisi Abey.”

Entah dorongan darimana yang membuat bibir Andrew bisa mengucapkan pernyataan itu dengan lantang. Tidak bisa dipungkiri jika memang itulah alasan kuat keberadaannya di tempat ini.

Christy tertawa sinis. Tatapannya terlihat begitu mencelah. “Ini sangat menggelikan. Bastard sepertimu sangat tidak pantas memerankan tokoh baik yang peduli pada Abey.”

Andrew menghela napas kasar sebelum melakukan tarikan napas panjang guna menekan emosinya yang semakin menyeruak sejak pertama kali melihat Christy. Menurut Andrew, Abigail bisa terjatuh disebabkan kesalahan Christy yang tidak baik menjaganya.

Namun Andrew sadar bahwa ia tidak memiliki hak untuk menyalahkan Christy. Ia tidak memiliki hak untuk marah atas semua perkataan sarkas Christy yang memang sangat pantas ditujukan untuknya.

“Kurasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk berdebat. Abey sedang membutuhkan bantuan kita di dalam.”

“Mister Reeve benar, Ms. Swift. Sebaiknya kita masuk sekarang.”

Hello, Miss.A!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang