Part 27

2.6K 174 73
                                    

Happy Reading 💞💞💞

"Mom, kenapa daddy tidak tinggal bersama kita? Aku masih merindukannya, tapi dia sudah harus pergi."

"Daddy tidak bisa tinggal bersama kita karena dia memiliki rumahnya sendiri, Sayang."

"Mom, kenapa daddy tidak pernah mau melihatku tampil menari di sekolah? Aku berjanji akan membuatnya bangga dengan penampilanku. Aku juga ingin menunjukkan pada teman-temanku bahwa aku memiliki ayah yang sangat menyayangiku."

"Daddy memiliki pekerjaan penting yang tidak bisa ditinggalkan, Sayang. Tapi mommy akan merekammu agar Daddy tetap bisa melihatnya."

"Mom, apa daddy lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku? Aku sudah sangat mengantuk, tapi dia belum juga datang."

"Daddy pasti mengingatnya. Hanya saja ada kesibukan yang membuatnya belum bisa datang kesini. Kau harus mengerti, Sayang!"

Setiap anak pasti menginginkan kasih sayang yang utuh dari kedua orangtuanya. Hal itu jugalah yang dirasakan Ashley. Ashley yang kecil dan polos selalu bertanya-tanya, kenapa ayahnya tidak bisa seperti ayah teman-temannya yang selalu memiliki waktu untuk mengantarkannya ke sekolah dan menemaninya bermain?

Saat menginjak remaja, Ashley baru mengerti bahwa ia tidak bisa memiliki waktu bersama ayahnya secara penuh karena ayahnya harus membagi waktu bersama keluarganya.

Awalnya Ashley memang sulit menerima karena ayahnya lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya dibandingkan bersamanya dan ibunya, Namun seiring berjalannya waktu, Ashley mulai bisa menerima. Setidaknya ada waktu setiap minggu yang dihabiskan ayahnya untuk bersamanya dan ibunya.

Ashley tidak tahu bahwa semua itu justru menumbuhkan keegoisan yang tidak pernah disadarinya. Setelah tinggal bersama ayahnya, Ashley memang selalu ingin menghabiskan waktu bersama ayahnya. Ashley selalu ingin mendapatkan perhatian penuh yang dulu tidak pernah diterimanya dari ayahnya.

Namun Ashley bersumpah bahwa tidak sekalipun ia berniat merebut perhatian ayahnya dari Abigail. Ashley justru selalu berharap bisa menghabiskan waktu bersama ayahnya, ibunya dan juga adiknya itu.

Ashley sangat menyayangi Abigail. Setelah mengetahui kalau Abigail adiknya, rasa sayang dan tekad untuk melindungi itu tumbuh begitu saja dalam hatinya. Ashley selalu berusaha untuk membuat adiknya itu bahagia.

Namun bukannya bahagia, Ashley justru membawa duka yang sangat dalam untuk Abigail. Ungkapan kesedihan Abigail tadi begitu mematahkan hati Ashley, menampar kesadarannya akan keburukannya sebagai seorang kakak.

Ashley tidak menyangka begitu banyak kesedihan yang dirasakan Abigail. Begitu banyak kesakitan yang harus dirasakan adiknya itu karena memiliki kakak yang bodoh dan tidak peka sepertinya.

Ashley selalu mengatakan menyayangi Abigail, nyatanya ia tidak benar-benar berusaha untuk mendekatkan diri dengan adiknya itu. Ashley selalu mengatakan akan memberikan kebahagiaan pada Abigail, nyatanya yang bisa diberikannya hanya luka menyakitkan.

Egois! Ashley sungguh menyesali keegoisan hatinya. Semua yang diungkapkan Abigail benar. Tanpa disadarinya, justru ia lah yang sudah merebut semua cinta dari ayahnya. Bahkan Ashley juga merebut cinta Andrew yang sudah jelas diketahuinya sebagai pria yang dicintai adiknya.

Seharusnya Ashley tetap pada prinsip awalnya untuk membantu Abigail mendapatkan cinta Andrew, tapi yang dilakukannya justru sebaliknya. Ashley membiarkan hatinya jatuh atas semua perhatian dan sikap manis Andrew padanya.

Ya Tuhan, Ashley menyesal, benar-benar menyesal. Selama ini ia bahagia tanpa menyadari kesakitan Abigail. Sekarang, kesakitan itu justru semakin bertambah akibat penyakit yang diderita adiknya itu.

Hello, Miss.A!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang