Happy Reading 💞💞💞
Andrew tersenyum puas setelah menyelesaikan pekerjaannya disaat waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Tepat sekali seperti yang diharapkannya.
Malam ini, Andrew sudah menyusun rencana besar yang belum pernah dilakukannya seumur hidupnya. Ya, malam ini Andrew berencana untuk melamar wanita tercintanya, Ashley.
Penerimaan Ashley akan ciumannya seminggu yang lalu menyadarkan Andrew bahwa sebenarnya Ashley sudah membalas perasaannya. Hanya saja wanita itu berusaha kuat menyangkalnya.
Terbukti, walaupun Ashley mengatakan bahwa ciuman mereka adalah sebuah kesalahan, nyatanya wanita itu tidak menolak ketika Andrew kembali menciumnya untuk kedua kalinya.
Sejak kejadian itu, Andrew merasa Ashley menjadi lebih terbuka padanya. Setiap hari Ashley akan menceritakan apapun padanya tanpa ada batasan seperti dulu. Ashley bahkan tidak canggung untuk menghubunginya, ketika ia tidak sempat menghubungi wanita itu karena kesibukannya.
Hal itu membuat Andrew semakin yakin bahwa Ashley juga menyimpan perasaan yang sama dengannya.
Sebelum bergegas dari tempatnya, Andrew menyempatkan diri untuk menghubungi Hanna dan Jeslyn. Mengingatkan ibu dan adik iparnya itu kembali akan kepulangannya yang terlambat. Andrew belum menceritakan apapun pada keluarganya akan rencananya ini.
Setelah Andrew melamar Ashley, malam ini juga ia akan membawa wanita itu ke mansionnya untuk berkenalan dengan keluarganya. For God Sake, Andrew sungguh tidak sabar menantikan hal itu terjadi.
Satu jam kemudian, Andrew tiba di salah satu restoran Perancis terbesar di New York. Restoran yang dipilihnya sebagai saksi untuk merajut jalinan cintanya dengan Ashley.
Tadinya Andrew ingin menjemput Ashley, namun wanita itu menolak karena apartemennya dengan restoran ini memiliki arah yang berlawanan dari kantor Andrew. Berbeda dengan Andrew, Ashley masih sempat pulang ke apartemennya karena pekerjaannya selesai lebih cepat.
Restoran ini memiliki interior mewah yang dihiasi ukiran, lampu gantung dan lukisan dinding berlapis emas hingga menciptakan suasana romantis di dalamnya. Tidak heran tempat ini selalu dipadati dengan pasangan muda mudi yang ingin menghabiskan waktu makan malam romantis dengan pujaan hatinya.
Senyum Andrew mengembang begitu mendapati sosok wanita cantik yang mengenakan dress berwarna kuning duduk tidak jauh dari pintu masuk dan membelakanginya. Andrew berjalan mendekati Ashley. Wanita itu tampak bosan dengan tingkahnya yang hanya mengaduk-ngaduk minuman di depannya.
"Apa aku sudah membuatmu menunggu terlalu lama?" tanya Andrew setelah mengambil posisi duduk tepat di depan Ashley.
Andrew bahkan harus menahan tawa saat melihat bibir Ashley mengerucut kesal ketika berkata, "Aku sudah akan pergi jika lima menit lagi kau tidak datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Miss.A!
RomansaHidup itu pilihan. Tapi kenapa memilih terasa sulit? Setidaknya itulah yang dirasakan oleh seorang Andrew Reeve. Pilihan sulit itu hadir saat dua wanita masuk ke dalam kehidupannya dan berhasil mengacaukan perasaannya. Siapakah yang akan Andrew pili...