Chapter 16

13 2 0
                                    


"Gimana? Lo udah ketemu sama Nhathalie?" Tanya Giran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana? Lo udah ketemu sama Nhathalie?" Tanya Giran.

Nhathan menggeleng lemas. Sudah satu minggu mereka mencari Lourah namun hasilnya nihil. Gadis itu tidak di temukan di manapun. Dan sudah satu minggu itu juga Lourah tidak ke sekolah. Anza sudah cemas karena sahabatnya itu belum menunjukkan batang hidungnya.

Giran juga ikut membantu mencari Lourah. Setelah Lourah hilang Nhathan baru menyadari kalau pipi Fazzha merah dan luka di sudut bibirnya.

Nhathan sungguh sudah seperti orang kehilangan arah hidup. Di rumah besar itu terasa sangat sepi karena tidak ada musik yang di putar dengan suara kencang.

Dirinya juga mengaku salah karena mengatakan hal menyakitkan seperti itu. Hubungan darah tidak akan berpengaruh pada hubungannya dengan Lourah.

"Lo di mana sih dek? Gue kangen sama lo. Kalau misalkan lo masih sayang sama gue, gue mohon sama lo. Pulang Tha. Gue kangen." Lirih Nhathan menatap nanar kamar yang menjadi tempat pertikaiannya dengan sang adik.

"Nhathaniel Vishdan Yhowanna! Cari makan yok, sekalian jemput cewek - cewek itu. Udah jam pulang nih." Ajak Giran menghampiri Nhathan yang sedang berdiri di balkon kamar Lourah.

Nhathan mengiyakan ajakan Giran. Karena pasti pria itu sangat berusaha membuat dirinya tidak terlalu memikirkan sang adik.

...

Kedua pria tampan itu sudah bertengger manis di depan sekolahan Anza. Murid yang sedang berlalu lalang untuk pulang banyak yang terpesona dengan ketampanan yang di miliki oleh kedua pria itu.

"Mereka kemana sih Than? Udah gerah nih gue, kalau gue item gimana?" Sungut Giran.

"Lo kapan sih jadi bawel begini? Kemana Giran yang cuek dingin?" Ketus Nhathan karena sudah tidak tahan lagi pada sahabatnya yang cerewet itu.

"Dih! Gue kayak gini tuh buat Fazzha. Dia gak suka gue yang dingin, jadi ya gue coba buat ngilangin sifat gue yang itu." Jelas Giran.

Nhathan misuh - misuh sendiri karena kelakuan sahabatnya yang sedang menggoda gadis - gadis SMA yang lewat di depan mereka.

Sudah tiga puluh menit semenjak bel pulang berbunyi namun Giran dan Nhathan masih belum melihat ketiga gadis SMA itu.

"Masuk ke kelasnya kali ya. Menurut lo gimana Nhat?" Tanya Giran yang mengusulkan sarannya.

"Ide bagus tuh. Yaudahlah kita masuk aja."

Nhathan dan Giran memasuki area sekolahan yang sudah lumayan sepi. Hanya ada beberapa murid sibuk dengan tugas osis dan ekskul masing masing.

"Cari kemana? Luas banget nih." Keluh Giran.

"Tanya anak lain yang masih di sekian aja lah, siapa tau mereka tau dimana Anza." Usul Nhathan.

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang