Chapter 40

2 1 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"So, Anza itu punya banyak orang yang sayang sama dia dan gak sedikit juga yang benci dan menaruh dendam tanpa ada alasa yang jelas. Tentang penyakit yang dia derita, sisa dari pengangkatan tumor di otaknya itu masih ada. Kita berempat gak pernah luput dari yang namanya rasa sakit, berdarah dan terluka. Ketiga hal itu udah jadi teman baik kami. Terutama Anza."

Lourah menarik nafasnya perlahan dengan mata yang terpejam erat. Berusaha untuk meyakinkan diri sendiri jika dirinya bisa untuk mencerita hal menyakitkan yang sahabatnya alami.

Melihat Lourah yang sepertinya tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Fazzha pun berinisiatif untuk menggantikan Lourah.

"Varhan Villhan, lo pasti kenal dia. Pria tua yang tidak berperan sebagai Ayah yang baik untuk Anza. Nyokap Anza juga udah gak ada, dia tinggal sendiri dan di asuh oleh asisten rumah tangganya, si Villhan gak selalunya ada dirumah karena ada rumah dan keluarga lain yang menunggu kehadirannya tanpa mau melihat jika ada Anza yang juga butuh sosok orang tua tunggal yang dia punya."

"Gak heran sih kalau lo liat kenapa Anza manja banget ke kita, ya karena itu berawal dari dia yang kekurangan kasih sayang keluarga. Kita bertiga juga ada di posisi yang sama, kurang perhatian dan kasih sayang orang tua. Tapi Anza beda, dia nunjukin ke kita kalau sebenernya dia itu lemah tanpa kita. Dia gak akan bisa apa - apa tanpa ada kita dihidup dia. Kita ambil Lourah sebagai contoh, lo bisa liat disisi kiri leher Lourah ada bekas dua jaitan yang nyata. Jaitan itu Lourah dapatkan karena berusaha ngelindungin Anza dari serangan orang suruhannya Villhan."

Reysha berhenti, memberi jeda sebelum lanjut pada potongan cerita menyedihkan yang becampur rata dengan kesakitan disertai jeritan pilu dari isak tangis Anza.

"Di perut Fazzha juga ada bekas luka tusuk, setiap kita mau cari ketengan tapi entah kenapa selalu ada keributan yang dateng. Kenapa? Karena ada seseorang yang pengen banget ngeliat batu nisan atas nama Anza. Gue kadang suka mikir, kenapa ada orang yang tega ngehancurin hidup orang lain yang hidupnya udah hancur. Menurut lo gimana? Punya rencana buat masalah ini?"

Aneh sekali, kenapa tiba - tiba saja Reysha menyakan hal itu pada Levin yang notabane-nya orang baru. Untuk apa dan kenapa? Fazzha dan Lourah hanya mengikuti alur random yang Reysha buat. Dalam perkiraan Fazzha, hal random sahabatnya ini pasti akan membuahkan hasil yang bagus.

"Eum, kalau boleh ngasih ide sih gue punya satu rencana yang gak tau kalau menurut kalian gimana. Mau denger?" Reysha mengangguk saja tanpa menatap Levin karena sibuk dengan makanan yang jauh menyita perhatiannya.

"Jadi........

...

"Menurut lo rencana Levin itu aneh gak sih? Kok gue ngerasa gimana gitu ya pas dia ngutarain idenya itu." Lourah menoleh kearah Fazzha.

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang