Chapter 21

8 2 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini anza sudah berada dikamar inap VVIP yang pastinya Lourah serta Fazzha dan Reysha yang memaksa Anza untuk memakai kamar itu padahal Anza menginginkan kamar kelas biasa.

Ketiga sahabatnya itu memang memiliki tingkat kelebay-an yang menjengkelkan terlebih lagi saat Reysha tidak ada hentinya bertanya pada Anza tentang bagian mana yang sakit yang Anza sendiri tidak merasakan apapun.

Konyol memang, tetapi itulah yang Anza inginkan dari ketiganya. Kehangatan serta perhatian yang tidak pernah dia dapatkan dari ayahnya.

Sebut saja Anza ini haus akan kasih sayang dan perhatian karena semua itu benar adanya. Gadis yang baru saja berulang tahun diusianya yang ganjil 17 tahun, Anza harus kembali menelan bulat - bulat kepahitan yang dia rasakan.

"Kamu mau makan apa sayang?" Lamunan Anza buyar karena mendengar suara lembut Veranda. Mamah tirinya.

"Anza mau melon Mah, boleh ya?" Pintanya.

Veranda tersenyum kemudian mengangguk. "Boleh dong, sebentar ya Mamah buka plastik beningnya ini dulu."

Veranda membuka melon yang terbungkus sterofoam serta plastik bening sebagai penutup. Meletakkannya pada piring kecil setelah memotong buah melon itu sekecil ukuran dadu.

"Makasih Mah." Mata Anza berbinar saat mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Vanka masih belum pulang dari sekolahnya, Mah?" Tanya Anza saat buah melonnya itu sudah tidak tersisa.

"Sedikit lagi Vanka pulang kok, kenapa emangnya?" Ucap Veranda.

"Pengen denger dia cerita kehidupan sekolahnya aja, Anza kangen sekolah, kapan Anza bisa masuk sekolah lagi?" Ujarnya lesuh.

"Sehatin badan lo dulu baru bisa masuk sekolah, lagipula gue capek kalau harus ngurus osis sendirian." Sahut Lourah yang sudah duduk di samping Veranda.

"Mau Tante kupaskan apel juga sayang?" Lourah tersenyum lalu menggeleng pelan menolak tawaran Veranda padanya.

"Lourah alergi sama apel, Mah. Buah yang sekeluagar sama apel, pear, itu dia gak suka lebih tepatnya alergi. Punya alergi kok aneh ya? Padahal apel itu enak loh." Sahutan Anza menjawab gelengan kepala Lourah.

"Berisik lo, lo juga gak suka sama apel ya, jangan ngejek gue kayak gitu." Dengusnya.

"Yaudah, malah pada berantem gini sih. Kamu sukanya apa sayang?" Tanya Veranda.

"Semangka Tan, tapi disini gak ada semangkanya, yaudahlah gak usah repot - repot Tan. Biar nanti Nhathalie beli di supermarket dulu." Jawab Lourah.

"Kenapa kamu bisa alergi sama apel?" Lourah menolehkan kepalanya menatap Veranda.

"Ceritanya panjang, Nhathalie gak yakin deh kalau nanti apa yang Nhathalie jelasin bakal masuk diakal atau enggak." Ucapnya parau.

Begitulah Lourah, ketika dirinya berada dalam suasana hati yang sedih maka dia sendiri akan memanggil dirinya dengan nama 'Nhathalie'.

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang