Chapter 43

4 1 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai dengan rencana penculikan Fazzha telah terealisasikan oleh dua makhluk Tuhan yang paling imut. Kasi penculikan yang tidak etis karena berkedok nomor togel yang menelfon Fazzha dengan alasan kalau sepatu Jordannya mereka culik. Jadilah Fazzha menjemput dimana sepatu kesayangannya berada, dengan alamat yang si penculik sepatunya itu berikan.

Dengan dongkol, Fazzha memasuki sebuah gedung tua yang memang sangat tua bahkan dindingnya saja sudah berlumut dan di kelilingi oleh rumput liar. Dia tidak takut, hanya merasa kesal kenapa harus menculik sepatunya dan meminta tebusan ditempat seperti ini? Ada - ada saja.

Perlahan Fazzha mendekat pada sebuah ruangan yang terang sendiri karena ruangan lainnya gelap bahkan di bangunan itu hanya ruangan yang sekarang ada didepan matanya yang terang sendiri.

Fazzha berusaha untuk tidak mengumpat ketika melihat siapa dalang dari penculikan sepatu kesayangannya. Sial, ingin rasanya Fazzha memutuskan dua pasang tangan si penculik, mencokel otaknya kemudian dia pajang sebagai hiasan kamarnya.

"Sepatu gue dimana?" Fazzha bertanya tanpa ekspresi.

Si penculik gelagapan karena tidak menyadari keberadaan atau kedatangan tawanan yang sebenarnya. Salah satu dari mereka berbalik dan menampilkan senyuman terbaik yang dia punya.

"Long time no see." Sapanya.

Fazzha mendelik. "Gak usah kebanyakan acara deh, dimana sepatu gue? Kenapa malah nyulik sepatu kesayangan gue? Mau kalian apa sih sebenarnya?"

"Lourah gak taukan kalau lo ada disini?"

"Ck, dimana sepatu gue?" Fazzha berusaha untuk meredam emosinya.

"Kita gak beneran culik sepatu lo kok, kita juga sengaja ngelakuin ini biar kita bisa ngobrol enam mata secara luwes tanpa hambatan." Jawab si satunya yang memakai hoodie ungu gelap.

"Yaudah, ngomong sekarang deh. Tapi tolong itu topeng ala - alanya dilepas dulu." Tunjuknya pada topeng yang sok dibuat menyeramkan.

Kedua topeng itu sudah terlepas dari wajah kedua penculik sepatu kesayangan Fazzha. Dirinya sangat - sangat mengenali siapa dalang dari pembualan yang terjadi padanya.

"Jadi kenapa?"

"Eum, langsung aja ya, Lourah kena gagal ginjal karena dia yang donorin satu ginjalnya buat Renhatha. Jangan nyeremin gitu mukanya, kita belum selesai jelasinnya." Ketus Anza.

Si penculik pertama yang memakai hoodie ungu gelap dan topeng ala - ala. "Ya terus apa?" Jengah Fazzha.

"Gini loh, gue mau bikin perhitungan ke keluarga Aksha terutama si Renhatha. Gue gak terima kalau ginjal sahabat gue ada di perut dia yang modelannya kayak cewek murahan." Ujar Anza menggebu - gebu.

Fazzha manggut - manggut mengerti, jujur saja dirinya terkejut mendengar kebenaran yang baru dia ketahui. Anza dan Reysha sudah mengetahuinya itu berarti Fazzha adalah orang terakhir yang tahu fakta mengejutkan ini.

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang