Chapter 36

3 1 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari sudah semakin larut. Jarum jam sudah melawati angka tujuh bahkan sekarang sudah bersinggah pada angka dua belas. Semakin larut hingga terciptalah kata dini hari. Sudah lima jam lamanya Reysha menunggu dan tidak ada tanda - tanda kehadiran Lourah untuk menemuinya.

Reysha menghembuskan nafasnya kasar. Apakah dirinya harus menunggu sedikit lama lagi? Bisa sajakah Lourah terlambat datang karena ada suatu kendala, tetapi semua itu ditolak oleh logikanya. Mana ada orang yang terlambat hingga lima jam seperti ini?

Memilih untuk bangkit dari duduknya, berusaha untuk meredam amarahnya yang siap keluar karena ulah Lourah.

"Gue telat ya?" Reysha terdiam, mencoba menyadarkan dirinya sendiri jika itu adalah suara dari seseorang yang dia tunggu sedari tadi.

Membalikkan tubuhnya dan menatap manik lawan bicaranya itu dengan tatapan tajam dan penuh tanya.

"Enggak kok, biasa aja." Jawab Reysha singkat.

Ringisan kecil keluar dari bibir orang itu. "Gue tau ini telat banget dan gue gak nyangka kalau lo masih nungguin disini."

"Itu karena gue terlalu percaya sama lo, gue tau kalau lo pasti dateng walau telat." Jawab Reysha dengan ekspresi datarnya.

"Jadi apa yang mau lo tau dari gue?" Tanya Lourah.

Resyah berdehem. "Banyak sih sebenernya, Cuma ya ini udah malem banget, gue jadi gak enak sama lo."

Hati Lourah sedikit teriris karena perlakuan dari sahabatnya yang entah sudah berama lama mereka berteman. Mencoba untuk memberikan senyuman terbaiknya.

"Silahkan tanya apa aja, semoga gue bisa jawab semua yang ingin lo tau." Kata Lourah.

"Sejak kejadin di rooftop tadi siang, lo sama Anza kenapa? Ada masalah apa antara lo berdua? Fazzha barusan ngechat gue kalau Anza selalu nyebut nama lo pas lagi tidur. Sebenernya kalian berdua itu kenapa?" Pertanyaan beruntun dari Reysha mampu membuat Lourah tidak berkutik sedikitpun.

"Kenapa diem? Lo bisa jelasin semua dari pertanyaan gue itu kan?" Tanya Reysha lagi.

Dijawaab anggukan pelan dari Lourah. "I don't know where to start but i said to Anza, because of her my life is getting messier."

Mendengar ucapan Lourah membuat Reysha kalap dan melayangkan kepalan tangannya pada tulang pipi Lourah. Karena tidak siap dengan pukulan dadakan itu Lourah jatuh tersungkur ke tanah.

"Maksud lo ngomong gitu ke dia apa hah?!" Geram Reysha.

Lourah berusaha untuk bangun tetapi tubuhnya tertahan karena Reysha yang duduk diatas perutnya. Meninju pipi kirinya berulang kali. Sudut bibirnya bahkan sudah robek dan luka besar. Darah dari mulutnya telihat sangat nyata dan kontras dengan kulit putihnya.

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang