Chapter 51

10 2 4
                                    


"Ayah."

"Kenapa sayang?" Pertanyaan Nhaufal membuat Fazzha dan Reysha terkejut.

Bukan karena apa, tetapi suara lembut Nhaufal mengejutkan mereka. Tidak salah dengarkah mereka? Fazzha mencoba mencerna apa yang terjadi antara Nhaufal dan Lourah. Sudut matanya menangkap gerak - gerik Vanka yang terlihat biasa saja seperti tidak terkejut dengan apa yang terjadi.

"Hanya merasa sedikit lelah pada apa yang selama ini ku rasakan." Jawabnya seraya mendekati Nhaufal, duduk disamping Ayahnya dan memeluknya erat.

Tangan besar Nhaufal mengusap lembut kepala belakang Lourah. "Aku ngantuk." Nhaufal mendengar lirihan putrinya.

"Tidur hm? Ayah akan memindahkanmu ke kamar kalau kamu sudah tidur." Lourah mengangguk dan menyamankan posisi tidurnya didalam dekapan Ayahnya.

Fazzha dan Reysha tetap menjadi penonton setia interaksi antara Ayah dan anak itu. Kedua manik mata itu menangkap perlakuan Nhaufal yang berbeda selama ini, selama 17 tahun lamanya.

Merasa mendapat intimidasi dari dua gadis lainnya, Nhaufal meminta mereka untuk mendekat dan duduk di hadapannya. Tanpa berbicara keras karena takut menganggu tidur sang putri. Nhaufal tersenyum lembut pada dua gadis sahabat putrinya sebelum berbicara.

"Ada yang ingin kalian tanyakan?" Dengan cepat pula Reysha mengangguk.

"Kenapa sikap Om bisa se-aneh itu sama Nhathalie?"

"Mudah saja, kalian tau mengapa dulu saya membenci putri kandung saya sendiri?" Reysha menggeleng tidak tau.

"Itu karena istri saya, sebenarnya Ibu kandung dari Renhatha, Nhathalie dan Dynara sudah tiada saat Operasi karena penyakit jantungnya. Saat itu Renhatha dan Nhathalie masih sangat kecil, terlebih lagi Dynara yang baru saja melihat dunia, saya memutuskan untuk menikahi perempuan yang sangat mirip dengan Ibu dari ketiga anak saya."

"Tunggu, apakah seratus persen mirip dengan Ibu kandung Nhathalie?" Nhaufal menggeleng pelan menjawab pertanyaan Fazzha.

"Tidak. Hanya 95%, perempuan yang saya nikahi adalah adik kembar dari mendiang istri saya. Keduanya sangat persis, saya tidak perlu khawatir akan pertanyaan dari mereka yang akan menanyakan kemanakah Ibu kandungnya berada. Karena menerima kenyataan pahit ditinggalkan oleh seseorang yang kita cintai akan sangat sakit."

Reysha mengangguk setuju karena berkat ketiga sahabatnya akhirnya Reysha berhasil merajut kasih bersama dengan pria sempurna tentunya pilihan para sahabatnya, dia Davin.

Diliriknya Reysha yang melamun entah memikirkan apa setelah mendengar penuturan Nhaufal.

"Om, apakah salah satu di antara mereka bertiga belum ada yang mengatahui kebenaran itu?" Fazzha angkat bicara.

"Belum, pastinya cepat atau lambat anak - anak saya akan mengatahuinya." Jawab Nhaufal lembut.

Selang beberapa menit setelah Nhaufal selesai bercerita, Lourah mengulet, mengucek mata kirinya sembari menguap. Nhaufal yang memperhatikan itu terkekeh kecil, ia jadi teringat kenangan saat Lourah masih berumur empat tahun, selalu melakukan apa yang tengah dia lakukan sekarang. Persis seperti Ibunya. Ah, Nhaufal jadi merindukan mendiang istrinya.

Mata tajam Lourah mengarah pada satu - satunya pria yang ada disana. "Kenapa kalian natap Nhathalie sebegitunya?" Kini Lourah mengalihkan tatapannya pada dua sahabatnya dan juga Vanka.

"Kenapa? Ada yang salah?" Tidak ada jawaban.

Lourah kembali bertanya. "Apa ada masalah?" Tetap sama, tidak ada jawaban.

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang