Chapter 32

1 1 0
                                    


"Baik, silahkan tunggu sebentar Tuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik, silahkan tunggu sebentar Tuan."

Hening, tidak ada yang berminat untuk membuka suaranya dari masing - masing mereka yang ada dimeja itu.

Baik Reysha maupun Fazzha yang biasanya meributkan sesuatu yang tidak penting juga kali ini diam saja seperti akan ada suatu hal besar yang akan terjadi.

Kepekaan Fazzha memang patut dipertanyakan karena ketika suatu hal yang mencurigakan pun maka mimik wajah dewasanya akan berubah dengan pesat.

Tidak ada lagi wajah dingin dan datarnya tetapi akan tergantikan dengan wajah yang penuh dengan perasaan khawatir dan cemas.

"Lo kenapa?"

Dan Anza, gadis satu itu berada diurutan nomor dua ketika membicarakan perihal kepekaan. Dirinya melihat mimik wajah Fazzha yang memang sudah terlihat aneh saat mereka semua memasuki restoran kecil itu.

"Gue merasa ada yang ngikutin kita. Gue takut dan gue gak tau siapa mereka, yang jelas mereka sedang memperhatikan kita saat ini." Cemasnya.

Lourah dan Rhean saling beradu tatap. Pikiran mereka berbicara dalam keheningan. Keningnya berkerut menandakan jika semua yang Fazzha katakan benar adanya.

Matanya menatap tajam pada kedua pria yang juga tengah menatap kearah mejanya. Lourah mengenali siapa salah satu dari kedua pria dengan wajah tampan itu.

Dirinya beralih menatap Rhean untuk segera bergerak detik ini juga. Keselamatan ketiga sahabatnya lebih penting dan prioritasnya sekarang. Sedikit banyaknya waktu yang dia butuhkan untuk membawa ketiganya pergi selagi menunggu anak buah Rhean datang.

"Perginya bisa ditunda dulu? Gue gak bisa nahan laper kalau pagi." Pinta Reysha memelas.

Anza terkekeh mendengarnya. Dirinya juga sudah sangat lapar namun keputusan dari Lourah lah yang sebenarnya mereka tunggu.

"Selesai kita makan, baru kita pergi." Putus Lourah.

Wajah Reysha berubah sumringah yang tadinya melas karena menahan rasa lapar yang teramat.

Tidak lama kemudian beberapa pelayan mulai menyajikan makanan yang tadi Rhean pesankan untuk keempat gadis yang bahkan jauh lebih muda darinya.

Dengan perasaan dan wajah bahagianya Reysha melahap seluruh makanan dengan hikmat. Hingga semua makanan dan minuman tidak ada yang tersisah barulah Lourah dan Rhean menjalankan rencananya saat seluruh anak buah Rhean yang berjumlahkan 30 orang itu sudah berjaga diluar restorant.

Mereka hanya memiliki waktu lima detik untuk keluar tanpa adanya keributan yang terjadi didalam restorant tersebut. Hembusan nafas kasar Lourah keluarkan sebelum dirinya menembakkan dua peluru bius dan mengarah pada dua pria misterius itu.

Dan berhasil!

Dua pria itu pastinya sudah terkapar manis menumpukkan kedua kepala mereka saling bertumpuan. Anza tertawa kecil melihat dua orang pria yang terkapar tak berdaya.

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang