L dan A?
Berpikirlah tentang makna dari dua huruf itu!
Merasakan sebuah kesakitan dari sebuah tangis pilu yang tercipta. menciptakan sebuah luka yang amat besar dari kesalahan yang terus dipikulnya. memikul begitu banyak rasa sakit dan luka pada set...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nah lo liat itu? Emang bener ada yang Lourah sembunyiin dari kita." Fazzha mengikuti kemana arah jari Reysha tertuju.
"Susulin deh." Usul Fazzha.
Mereka berdua berjalan mendekati Lourah yang sedang terduduk dikursi kayu dengan pandangan kosong kedepan.
Bingung harus melakukan apa karena Lourah yang memang tidak menyadari keberadaan mereka atau memang Lourah sengaja tidak menegur atau menyapa saat mereka sudah berdiri dihadapannya.
"Lo pasti lagi ada masalahkan? Cerita sama kita, lo janji supaya gak ada lagi rahasia apapun." Lourah tetap diam.
Ucapan Fazzha bagaikan angin lalu. Pandangannya tetap mengarah kedepan dengan bola mata yang penuh kekosongan.
"Hey, what happend to you?" Reysha mengguncangkan sedikit bahu Lourah.
"I'm fine, kalian sejak kapan ada disini?" Fazzha dan Reysha saling bertukar pandang.
"It doesn't matter. Now, what's going on to Anza? You can't hide this problem." Kata Fazzha serius.
"Bukan hal yang penting, kalian ngapain kesini?"
"Pertanyaan ada untuk dijawab, bukan untuk diajukan pertanyaan lagi." Pungkas Fazzha.
Hufft...
Kedua bola mata Lourah menatap dalam dua pasang manik sahabatnya. Dia sudah mengira jika menyimpan semuanya sendiri akan menambah beban pikirannya. Berbagi rahasia yang dia simpan pada kedua sahabatnya itu adalah hal yang benar.
"Kalian ingat kejadian yang pernah kita berempat alamin?" Tanya Lourah. Kompak Fazzha dan Reysha mengangguk.
"Kejadian dimana kepala Anza dipukul dengan tongkat besi itu kejadian pertama. Pukulan dengan kayu yang berpaku itu kejadian yang kedua. Lo nembakin semua orang itu dengan membabi buta begitupun dengan gue dan Reysha lakukan. Kita hampir aja kehilangan ingatan Anza karena dua kejadian yang bisa berakibat fatal bagi penyakit Anza saat itu." Jedanya.
"Kenapa saat itu kita gak bisa mecahin kasus murahan kayak gini?" Kembali dengan kompak mereka menggeleng.
"Itu karena 'ada seseorang' yang berusaha nutupin siapa dalang dari semua tragedi."
"Terus lo tau siapa orang itu?" Tanya Reysha.
Lourah menggeleng pelan. "Gue gak tau pasti, gue takut setelah terkaan gue ini benar adanya malah jadi imbas balik buat diri kita. Mungkin kalian kenal sama orang itu karena gue pun juga sangat - sangat mengenali 'dia' orang yang kita cari."
Penjelasan Lourah berhasil menguras otak dan pikiran dua sahabatnya. Terbukti dengan Reysha dan Fazzha yang terdiam tanpa mengomentari ucapan Lourah.
"Jadi maksud lo semua kejadian ini saling berhubungan dan dengan segala penjelasan lo tentang orang itu kita mengenalnya dengan baik? Tapi siapa? Siapa orang yang buat lo yakin kalau dia orangnya?" Tanya Fazzha.
