Chapter 26

17 1 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tok...tok...tok...



"Anza! Fazzha! Kalian ngapain didalem? Kok lama banget?!" Teriak Reysha dan kembali mengetuk pintu dengan brutal.

"Astaga! Cepet ih keluar! Kalian belum makan!" Sepertinya Reysha sudah tidak bisa bersabar lebih lama lagi mengingat hari sudah semakin terik tetapi Anza dan Fazzha masih belum keluar dari kamarnya.

Hal itu membuat mereka semua khawatir. Siang ini pun mereka juga harus menjemput Vanka dan Veranda yang sebentar lagi pesawatnya landing dalam beberapa jam lagi.

"Key cardnya mana? Setiap kamar ada key card cadangan kan?" Tanya Davin.

Lourah segera berlari kekamarnya dan membuka paksa ranselnya. Gadis itu kembali melajukan lariannya dan memberikan key card kamar Anza pada Reysha yang berdiri tepat di depan pintu.

Pintu sudah terbuka sempurna. Dengan kompak mereka semua membulatkan mata tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Rasa khawatir yang tadinya mereka rasakan tergantikan oleh rasa emosi dan amarah yang bercampur.

"Gue kira mereka kenapa eh taunya malah asik berselimut ria." Dengus Reysha.

Davin terkekeh gemas melihat kekasihnya yang kesal karena kedua gadis yang masih belum sadarkan diri dari tidurnya.

"Jangan ngambek gitu, mendingan kamu bangunin mereka terus ajak makan." Ujar Davin.

Reysha dan Lourah mendekati dua ranjang yang terpisah itu kemudian membangunkan manusia yang telah mengacaukan hari paginya seperti ini.

"Anza bangun atau pinggang lo, gue gelitikin?!" Teriak Reysha tepat ditelinga Anza.

Lourah juga melakukan hal yang sama. "Len bangun! Giran mau bikin piano lo rusak!"

Benar saja, kedua makhluk itu dengan sigap bangun dan berdiri dengan bergumam tidak jelas. Para pria yang melihat itu tertawa keras, bagi mereka melihat Anza dan Fazzha yang memang memiliki wajah yang sangar dari bayi pun sangat langka.

Lourah dan Fazzha itu terkenal sangat dingin dengan orang yang tidak mereka kenali, berbeda lagi dengan Reysha yang supel dan ramah meskipun terkadang dari sifatnya itu Reysha sering kali termakan omongan orang lain dan mudah menurut pada orang lain.

Bagaimana dengan Anza? Gadis itu memiliki banyak sifat yang berbeda dalam waktu tertentu.

"Mandi cepet! Satu jam lagi kita harus udah ada di bandara buat jemput Mamah sama Vanka." Titah Lourah.

Tidak ada yang bergerak dari keduanya. Mungkin Anza dan Fazzha masih betah menutup mata mereka dan tidak berniat membukanya.

"Vanza Rhain Michella! Fazzha Rhennalendra Hennaland! Gue tunggu tiga puluh menit buat bersih - bersih dan langsung kebawah buat sarapan." Mendengar penuturan Lourah yang tenang itu membuat Anza bergidik ngeri.

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang