Chapter 31

14 1 1
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita dimana?" Tanya Reysha.

Dari sekian lama dia diam akhirnya bersuara juga. Resyha sempat kesal dengan rencana yang telah diatur tanpa persetujuan dirinya.

"Tempat dimana kita ngejalanin rencana baru." Jawab Lourah.

"Apa yang akan kita lakuin sekarang?" Tanya Rhean saat mereka semua sudah keluar dari mobil.

"Membebaskan diri kita sendiri dari segala masalah." Merasa bingung dengan jawaban yang menurut mereka aneh akhirnya hanya bisa pasrah sebelum Lourah menjelaskan langkah awalnya.

Lourah meminta seluruh temannya untuk duduk melingkar dengan makanan berada ditengah tengah mereka. Tanpa disuruh pun Yoel membuka minuman kaleng yang tersedia dalam kotak pendingin.

"So, kita mulai semua rencana dari hari ini. Gue mohon buat kerja samanya dan gue mau dalam satu minggu ini semua rencana kita selesai dan berhasil." Lourah menatap satu persatu mata mereka.

Anza mengacungkan jari telunjuknya. "Bagian gue apa?"

Lourah terlihat sedang berpikir. "Lo diem aja di base, itu udah bantu banget kok."

Anza melongo tidak percaya. "No way! Gue tolak ini dengan keras. Lo ngelajalanin rencana ini demi gue tapi lo malah nyuruh gue duduk diem yang anteng ditempat yang aman? Hahaha, basi lo." Sarkasnya.

Lourah membuang nafasnya kasar. "Hey, percaya sama gue. Gak akan ada yang terjadi sama kita kalaupun lo gak ikut andil dalam rencana ini."

"Gue selalu percaya sama bahkan sampe akhir hayat gue. Tapi gak gini caranya, gue gak tau apa yang bakal lo hadapin diluar sana nanti, gue takut kalian kenapa - napa karena gue, karena berusaha lindungin gue dan gue gak mau diem aja disini sementara kalian berada di garis paling depan." Jelas Anza.

Yoel mengelus puncuk kepala adik tersayangnya. Tatapannya yang lembut menatap manik Anza yang terbakar emosi.

"Kalau lo percaya itu tandanya lo siap sama apa yang udah jadi keputusan Lourah. Kita gak bakal kenapa - napa kok, yang terpenting itu lo fine - fine aja disini. Lo paham kan?" Ujar Yoel.

Kini tatapannya beralih menatap gadis yang sudah bersahabatnya lebih dari belasan tahun itu. Perasaan khawatir dan cemas menyeruak memenuhi pikiran dan hatinya.

Ditatapnya juga dua sahabatnya yang selalu bersama dengannya dalam keadaan apapun. Berbagi duka dan kesenangan. Apakah semuanya akan berakhir detik itu juga? Apakah setelah masalah ini selesai, mereka semua dapat merasakan hidup dalam kebahagiaan?

Senyuman tipis tercipta begitu saja tanpa dipinta. Memejamkan matanya kuat dan hembusan nafasnya kasar namun menenangkan.

"Gue percaya sama kalian. Kalau lo punya keputusan, gue juga punya keputusan dan kalian harus hormatin keputusan gue ini."

L & A  || GO INSANE || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang