09. PERTEMANAN RIANA, KEVIN, DAN SADEWA

1K 80 5
                                    

Ayo vote dulu sebelum baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo vote dulu sebelum baca!


****

Pagi ini, Riana tidak diantar oleh Reyhan ataupun Riyan. Gadis itu berangkat ke Sekolah sendiri, bukan sendiri sih, ini ditemenin supir taksi kok! Riana sedikit mendesah kesal mengingat kejadian yg baru saja terjadi di rumahnya yg menyebabkan Riana harus berangkat tanpa Reyhan dan Riyan

Sebenarnya Riana tidak ingin menceritakannya, tapi kalian pasti kepo ye kan, oke deh Riana cerita. Pagi tadi Riana disuguhi pemandangan yg sangat membingungkan. Dimana Reyhan dan Riyan sudah berdiri di gerbang rumah dengan wajah sangarnya. Serius, Riana pengen tanya ada apa, tapi ngeliat mukanya Reyhan sama Riyan, duh serem!

Yg bikin Riana bener bener kesel adalah, kedua kakaknya ini belum siap pagi ini! Reyhan masih menggunakan kolor Spongebobnya dan Riyan masih menggunakan piyama kesayangannya. Dan Riana? Udah siap woy, udah pake seragam sekolah anying.

Pokoknya gitu deh, Riana males bet nanya apa apa lagi. Riana mutusin buat pergi ke sekolah naik taksi aja pagi ini. Dari pada terlambat ya kan? Tapi, mana sempat! Keburu telat beneran ini sat!

Riana turun dari taksi, Gadis itu membayar tumpangannya kemudian berlari masuk kedalam Sekolah. Sial, Riana telat hari ini. Syukurnya gerbang sekolah masih terbuka, tapi kelasnya pasti udah ngga Nerima murid lagi! Riana yg semulanya berlari, perlahan menetralkan langkahnya. Kan udah telat, ngapain lari larian? Toh Riana yakin waktu dia sampe di kelas pasti Pak Acim bakal berkoar koar!

" Anjing, 18 tahun gue nafas, baru kali ini yg namanya telat! " Gerutu Riana. Gadis itu berjalan melewati koridor dengan wajah masam dan kaki yg sedikit dihentakkan. " Awas aja, pulang nanti gue bakal nanya sama Kak Iyan, tadi pagi kenapa sih? Sampe muka mereka udah kaya kehilangan CD! " Lanjutnya

Sekarang Riana baru saja menaiki tangga yg membawanya beralih kelantai dua. Riana sempat menoleh kebawah dari teras sekolahnya, dimana ia akan dapat melihat lapangan sekolah yg baru saja ia lewati tadi. Mata Riana menyipit ketika melihat seorang Laki laki sedang berlari dari sisi lapangan menuju tangga yg baru saja ia lewati.

Riana menoleh kesamping untuk melihat siapa yg tadi berlari. Riana yakin, laki laki itu pasti melewatinya, karna kebetulan Riana berdiri disamping tangga yg orang itu lewati. Riana melihat laki laki itu, terasa familiar.

Riana tetap diam ketika Cowok itu sudah berhenti dihadapannya. Riana berdecak ketika ingatanya sudah mengenali siapa orang yg baru saja berlari ini. " Ck, Sadewa. Lo ngapain lari larian kaya gitu? " Tanya Riana

Sadewa sedikit membungkukan tubuhnya seraya mengelus dadanya, Cowok itu kemudian mendongak untuk menatap Riana setelah berhasil mengurus pernapasannya. " Ri gue-

" Gue tau lo terlambat kan? Makanya lo lari larian kaya gini? " Potong Riana. Gadis itu mengusap bahu Sadewa ketika laki laki itu terlihat seperti orang sesak napas!

Tangisan Riyana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang