30.Kepercayaan

628 56 3
                                    

Sadewa tersenyum senang kala Riana meminta tolong padanya untuk mengantar Cewek beramput panjang itu ke Kantor Riyan

Tak menghilangkan senyumannya..Sadewa merapikan barang barang Riana...yaa..Riana sudah bisa pulang hari ini..namun Gadis itu tak ingin memberitahukan kabar ini pada Riyan..katanya si mau suprise..entah lah Sadewa pun tak tau

Tapi percayalah..semenjak Riana bermimpi hingga meneriaki namanya dan semenjak Sadewa terus berusaha untuk mendapatkan kembali kepercayaan Riana..dan yahh..akhirnya Riana bisa mempercayainya lagi meski dua kesalahan 'Itu' masih menempel pada dirinya..tapi ya sudah lah..intinya Riana sudah kembali mempercayainya dan tidak membenci lagi..

Sadewa mengusap keringatnya yg mengalir didahinya sambil menghembuskan nafas panjang..ternyata merapikan barang Gadis ini sendiri melelahkan juga..

Riana terpaku menatap Sadewa...sungguh..Laki Laki ini terlihat begitu tampan kala ia mengacak rambutnya sendiri hingga membuat keringat yg melekat pada rambutnya berjatuhan kesana kemari..ditambah lagi kini Sadewa tengah membuka satu kancing baju kemejanya membuat dada bidang yg ada pada tubuhnya sedikit terlihat..Mata Riana seakan tak ingin terlepas dari pemandangan yg satu ini

"Udah siap? " Tanya Sadewa menyentuh pelan bahu Riana

"Rii? Riana? " Panggil Sadewa saat Riana tak menjawab pertanyaanya...Gadis itu malah menatapnya intens

"Rianaaa ada kecoak disitu Ri!!!!!! " Sadewa berteriak kencang membuat Riana tersentak dan seketika panik

"Hah?! Kecoak?! Mana? Mana?!! " Riana menjawab dengan cepat sambil menoleh kekanan dan kiri berharap binatang hitam yg menggelikan itu tak hinggap ditubuhnya 

"Terbang di belakang lo " jawab Sadewa malas membuat Riana memeluk erat tubuh Sadewa cepat

Melompat lompat dalam pelukan Sadewa..Riana berteriak kencang meminta agar binatang itu cepat pergi

"Usir dong Saa!!!!! Lo ngapain diem si?!! Jangan bilang lo takut jugak? gue tendang ampe pluto nih?! "

Sadewa hanya tertawa renyah..ternyata seru juga mengusili Anak ini..lagian kalo ada Kecoa bagaimana ia bisa mengusirnya bila Riana memeluk tubuhnya seperti sekarang?

"Kok lo ketawa si?! " Tanya Riana menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Sadewa membuat senyumnya terukir tipis

Keringat cowo tuh baunya enak yaa? Anjir emang.

"Ngga ada Kecoa Rii astagaaa " jawab Sadewa dihadiahi tamparan maknyuss dari Riana

"Bercanda lo lucu sumpah " sahut Riana menjauhkan tubuhnya

"Elehhhhh gue tadi manggil lo ngapa malah bengong ngeliat gue hah?! Baru tau gue manusia terseksi sejagat raya?! " Tanya Sadewa membenarkan kerah bajunya tangguh

"Idihhhhh orang bulukan kaya lo mana bisa seksi anjirrr " jawab Riana lalu melangkah keluar dari Kamarnya meninggalkan Sadewa beserta barang barangnya

Menggeleng pelan...Sadewa begumam
"Kok gue dibilang bulukan terus si?! Lagian gue udah ngerapi'in ni barang malah disuruh bawa jugak! Dasar Betinaaa! "

*****


"Tunggu... "

Sadewa dan Riana menghentikan langkah mereka kala seorang Satpam merentangkan tanganya seakan melarang mereka untuk masuk

"Minggir lu " jawab Sadewa dingin

"Kalian siapa? Apa sudah ada janji dengan Boss?"

"Gue ngga perlu janji dari Boss lo setiap gue mau dateng ya! Minggir lo gue mau lewat! " Jawab Riana kesal namun tak membuat Satpam itu bergeser dari hadapan Mereka

Tangisan Riyana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang