29.Sadewa Menangis?

675 61 1
                                    

"Rianaaaaaa!!! Kak Iyan Kambekk!! " teriak Riyan membuat Riana yg tengah tertidur langsung membuka matanya cepat

"Apa? Kambing? " Tanya Sadewa yg berdiri disamping Riyan..membuat Riana berdecak kesal

Buat apa orang itu datang kemari?

"Kakak ngapain si bawa dia kesini?! " Tanya Riana membuat Sadewa yg tengah beradu mulut dengan Riyan langsung menatap Riana berkaca kaca

Tersenyum hangat..Sadewa berucap
"Lo tenang aja Ri..gue ikut kesini karna Bang Iyan udah ngerusak mobil gue!! " Jawab Sadewa berteriak diakhir kalimatnya

Menggaruk kepalanya yg tak gatal..Riyan hanya mampu menyengir lebar..lalu kembali menjawab
"Gue kan udah ganti rugi..lagian mobil lo juga pake mogok segala! "

Sadewa hanya menatap Riyan sengit..kembali ia mengingat kepingan kejadian yg baru saja terjadi membuatnya ingin sekali mencakar wajah Laki Laki ini

Flassback on

"Yahhh Bang mobilnya mogok! " Ucap Sadewa memukul stir karna kesal

"Ya trus? " Tanya Riyan menaikan alisnya sebelah

"Ya dorong lah Bang!!!! " Jawab Sadewa geram membuat Riyan mendengus malas

"Kalo tau mobil lo bakal mogok mending pake mobil gue aja! Ngga ada untung punya mobil! " Lanjut Riyan sembari keluar dari dalam mobil

Memejamkan matanya sejenak..Riyan mulai mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mendorong mobil buntut ini...menyusahkan saja!

"Terus Bang!!! Lebih kerassss!!!! Lagii!! Maju teross! " Sadewa berteriak kencang dalam mobil membuat Riyan menendang mobil didepannya kesal

"Woyy! Lu bantuin gue anjing!! Gue mana bisa dorong sendirian maemunah!!! " Jawab Riyan emosi dan kembali menendang mobil Sadewa

"Ini mobil Bapak gue Bang!!! Jangan lu tendang tendang! Kalo penyok gue suruh lo cabutin kumis Bapak gue! " Sahut Sadewa dan dihadiahi lemparan batu oleh Riyan

Ditatapnya Riyan yg kini sudah berdiri disamping pintu mobilnya membuat Sadewa tersenyum tanpa dosa
"Iyaa ada apa Tuan? "

"Bantu gue bangsat!!!! " Jawab Riyan begitu kesal hingga membuat Sadewa menghembuskan nafas kasar kemudian keluar dari mobilnya

"Mobil Bapak gue berat juga ya Bang " ucap Sadewa kembali mendorong mobilnya

"Eh Mahmud! Mobil ya berat lah! " Jawab Riyan kesal

Sadewa dan Riyan terus mendorong mobil itu..meski bergerak sedikit membuat mereka tersenyum senang..namun..

"Banggg! Aduh Bang!! Itu mobil gue kenapa lu biarin jalan sendiri Bang!! Aduhhh " teriak Sadewa panik mengejar mobilnya yg berjalan sendiri tanpa arah

"Gue serba salah deh dari tadi " gumam Riyan dan seketika tersadar..bahwa jalanan sedang menurun jadi ya jelas mobil itu dengan santai melaju tenang

"Abanggg!!! Mobil gue yolohhhh!! Ampuni Sadewa Pak!!! Mobil bapak sekarang rusak!!! Woy Bang tanggung jawab nih! " Teriak Sadewa kencang kala mobil yg dikejarnya terhenti namun menabrak pepohonan

"Eh kan lo yg nyuruh gue dorong! Ya gue dorong lah! Salah gue apa cobak? " Tanya Riyan kesal

"Pokoknya lo salah Bang!! Uwaaaaaaaa ntar gue pasti disuruh nyabutin kumis Bapak gue!!!! Abangggggggggggggggg " Sadewa berteriak keras sambil berlagak menangis namun tak mengeluarkan air mata

Tangisan Riyana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang