16. RIANA BERHASIL MEMBUAT SADEWA MENGAKU

933 75 5
                                    

Happy reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading♡

*****

Kevin menghentikan mobilnya tepat ketika dirinya sudah tiba di Rumah. Kevin menoleh ke arah Riana yg masih sibuk bermain dengan kucing barunya, cowok itu tersenyum kemudian mengeluarkan ponselnya hendak menelpon Sadewa

" Udah sampe? "

" Buka gerbang cepetan. " Balas Kevin lalu mematikan sambungan telfonnya. Riana yg baru menyadari mobil Kevin yg berhenti di depan gerbang tentu saja bertanya

" Ngapain berhenti disini? " Tanya Riana

" Lo mau gue nabrak gerbang? " Kevin balik bertanya membuat Riana menggeleng kecil, Gadis itu menaruh kucingnya dipangkuan Kevin kemudian hendak keluar, namun ucapan Kevin menghentikan pergerakannya

" Gausah turun, Sadewa bakal bukain gerbang "

Riana membenarkan posisi duduknya seraya mengernyit. " Lah? Sejak kapan lo sama Sadewa tinggal bareng? "

Kevin menghela nafas. " Sadewa suka banget main di rumah gue, dia udah kebiasaan Dateng ke rumah gue sebelum gue pulang. Paling nanti malem tu bocah baru balik "

Riana hanya mengangguk, tak lama Sadewa pun terlihat membuka gerbang, setelahnya, Kevin segera memasukan mobilnya kedalam pekarangan Rumahnya

" Berasa pembantu gue, asu. " Ujar Sadewa saat Kevin dan Riana sudah turun dari dalam mobil

" Lah? Kok lo ikut kesini? Jangan bilang.. " Sadewa mendekati Riana dengan mata yg sudah memicing, tentu membuat Kevin segera memukul dahi cowok itu keras keras

" Kapan sih otak lo itu bekerja dengan baik? " Tanya Kevin, Sadewa menghendikan bahunya

" Ya mana gue tau. Ayo masuk, anggap aja rumah sendiri " Balas Sadewa seraya membuka pintu Rumah Kevin, sedangkan Riana sendiri dibuat tertawa, sebenernya yg punya rumah ini siapa woy?

" Yang punya rumah siapa, yg ngomong siapa. " Sindir Kevin, tak ada yg menyahut

Setelah Sadewa membuka pintu Rumah, Riana terpaku menatap kediaman Kevin. Rumah yg bisa dibilang seperti istana, dengan dominasi warna emas disetiap dinding, membuat Riana seakan akan hidup bersama emas saja. Bahkan rumah Riana, kalah dengan rumah Kevin.

" Serius ini rumah lo, Vin? " Tanya Riana, masih terpaku

Kevin mengangguk. " Iya, emang kenapa? Tampang gue kurang meyakinkan ya? "

Riana mengangguk mantap. " Iya, muka lo lebih cocok jadi penjual sate sih, " Jawab Riana, Kevin mendengus

" Muka ganteng gini, dibilang cocok jadi dagang sate. Kalo itu terjadi, gue pastiin emak emak tetangga pada borong jualan gue " Jawab Kevin, Riana tidak menanggapinya

Tangisan Riyana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang